WIKA Garap Proyek Pengolahan Limbah Senilai Rp1,8 T

- WIKA bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Obayashi Corporation, untuk menggarap proyek pengolahan air limbah domestik berskala besar di Duri Kosambi, Jakarta Barat senilai Rp1,8 triliun.
- Proyek ini didanai melalui pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) IP-579 dan menggunakan metode konstruksi bawah tanah Pneumatic Caisson untuk menjaga stabilitas tanah dan keselamatan kerja.
- Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas air pada badan-badan air di Jakarta secara signifikan, mencegah pencemaran lingkungan, serta meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui penyediaan akses sanitasi yang layak dan modern.
Jakarta, IDN Times - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA akan menggarap pengolahan air limbah domestik berskala besar. Proyek itu berlokasi di Duri Kosambi, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Nilai kontrak proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 6 – Paket 1 itu mencapai Rp1,8 triliun.
1. Digarap bersama perusahaan Jepang

Proyek itu digarap dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO). Dalam kerja sama ini, WIKA bertindak sebagai pelaksana utama pekerjaan sipil bersama perusahaan Jepang, Obayashi Corporation, dengan porsi pekerjaan lebih dari separuh total nilai kontrak.
Lingkup tanggung jawab WIKA mencakup pembangunan struktur utama fasilitas pengolahan air limbah, mulai dari Headworks hingga Sludge Treatment Building.
“Bersama para mitra strategis kami dalam KSO, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek WWTP Zona 6 ini dengan kualitas terbaik dan tepat waktu,” kata Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) dikutip dari keterangan resmi, Kamis (23/10/1015).
2. Modal dipinjamkan oleh JICA

Proyek itu merupakan bagian penting dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas lingkungan air dan sistem sanitasi di DKI Jakarta. Pendanaan diberikan melalui pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) IP-579.
“Penunjukan ini adalah bukti kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kompetensi WIKA dalam mengerjakan proyek infrastruktur yang kompleks dan berteknologi tinggi,” tutur Agung.
3. Pakai metode konstruksi bawah tanah

Untuk mendukung pekerjaan di area bertanah lunak seperti di Jakarta Barat, proyek ini menerapkan metode Pneumatic Caisson, yaitu teknologi konstruksi bawah tanah bertekanan tinggi yang dikenal efektif menjaga stabilitas tanah dan keselamatan kerja. Pembangunan proyek itu merupakan langkah transformatif untuk mengatasi tantangan sanitasi di kawasan perkotaan.
Nantinya proyek itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas air pada badan-badan air di Jakarta secara signifikan, mencegah pencemaran lingkungan, serta meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui penyediaan akses sanitasi yang layak dan modern.
Dalam jangka panjang, Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zone 6 mendukung terwujudnya kota Jakarta yang lebih bersih, dan berkelanjutan.
“Proyek ini tidak hanya penting bagi WIKA, tetapi juga bagi peningkatan kualitas hidup dan kesehatan lingkungan masyarakat Jakarta,” ucap Agung.