Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Embun Juga Bungkam

Ilustrasi embun juga bungkam (pexels.com/Leonardo Pavão)

Di tengah persimpangan kota
Dua insan menaut kata temu
Usai badai menghardik kejam
Seolah esok hendak kiamat
Dan mereka jadi serpihan

Insan yang datang lebih awal
Duduk di sekat paling tepi
Pada tembok kaca berembun
Ia menatap hujan paling deras
Disertai pikat elok sendu

Rintiknya enggan berhenti
Namun tak disertai petir
Seolah mereka pun tahu
Temunya hanya belaka
Harap itu telah pupus

Insan itu terus menunggu
Bahkan setelah hujan reda
Tanpa tahu tautnya putus
Bahkan embun ikut bungkam
Tak tega, jika insan itu tahu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us