5 Tanda Otot Core Kamu Lemah, Wajib Dilatih!
.jpg)
- Nyeri atau tidak nyaman di punggung bawah bisa menjadi tanda otot core lemah. Otot inti membantu menopang tulang belakang dan distribusi beban tubuh.
- Postur yang membungkuk terkait dengan kelemahan otot inti. Latihan penguatan core dapat membantu mempertahankan postur tegak secara alami.
- Kesulitan berdiri dengan satu kaki lebih dari 30 detik bisa menjadi tanda otot core lemah. Latihan seperti plank, dead bug, atau bird-dog dapat membantu meningkatkan stabilitas tubuh.
Otot core atau otot inti memiliki peran penting dalam menunjang postur tubuh, stabilitas, serta kekuatan keseluruhan tubuh saat bergerak. Bagian ini mencakup otot-otot perut, punggung bawah, panggul, hingga otot di sekitar tulang belakang. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa otot inti mereka lemah sampai muncul masalah postur atau cedera.
Meski sering diabaikan, core yang lemah bisa berdampak besar terhadap keseharian, mulai dari mudah lelah saat duduk lama hingga risiko cedera saat melakukan aktivitas fisik. Maka dari itu, mengenali tanda-tanda otot core yang lemah sangat penting agar bisa segera diperkuat dengan latihan yang tepat. Berikut lima tanda utama yang menunjukkan otot core perlu dilatih lebih serius.
1. Tidak nyaman di bagian punggung bawah

Nyeri atau rasa tidak nyaman di punggung bawah adalah salah satu sinyal klasik dari otot core yang lemah. Normalnya, core membantu menopang tulang belakang dan mendistribusikan beban tubuh secara merata. Ketika otot inti tidak mampu melaksanakan fungsinya dengan baik, beban ini cenderung dialihkan ke punggung bawah, yang pada akhirnya menyebabkan ketegangan atau rasa nyeri yang berlangsung terus-menerus.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan postur tubuh menjadi buruk karena ketidakseimbangan otot yang terjadi. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah cedera, terutama saat mengangkat beban atau melakukan gerakan mendadak. Menguatkan otot inti secara teratur dapat membantu mengurangi ketegangan tersebut dan meningkatkan kestabilan tulang belakang secara keseluruhan.
2. Postur yang cenderung membungkuk

Postur yang cenderung membungkuk saat berdiri atau duduk dalam waktu lama sering kali berkaitan dengan lemahnya kekuatan otot inti. Core bertugas menjaga posisi tulang belakang tetap netral dan tegak. Ketika otot ini tidak kuat, tubuh secara alami mencari posisi yang dianggap nyaman meskipun sebenarnya tidak sehat, seperti bahu merosot ke depan atau punggung melengkung.
Postur membungkuk tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga berpengaruh pada fungsi tubuh, seperti pernapasan dan aliran darah. Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat berkembang menjadi masalah struktural seperti nyeri leher dan bahu yang kronis. Latihan penguatan core, termasuk aktivasi otot dalam, dapat membantu tubuh mempertahankan postur tegak secara lebih alami dan efisien.
3. Sulit menjaga keseimbangan

Kesulitan berdiri dengan satu kaki lebih dari 30 detik atau sering tersandung tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda otot core lemah. Otot inti memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, terutama saat melakukan aktivitas dinamis seperti berjalan cepat, menaiki tangga, atau berdiri dengan satu kaki. Ketika core lemah, tubuh kesulitan menstabilkan gerakan, membuat seseorang lebih rentan tergelincir, tersandung, atau kehilangan kendali saat melakukan perubahan posisi.
Masalah keseimbangan ini bisa terlihat jelas saat melakukan olahraga atau aktivitas yang membutuhkan koordinasi tubuh. Bahkan saat berdiri diam, core yang lemah bisa menyebabkan tubuh terasa goyah. Latihan seperti plank, dead bug, atau bird-dog dapat membantu meningkatkan stabilitas tubuh dan memperkuat sistem penopang utama yang berasal dari bagian tengah tubuh.
4. Kesulitan saat melakukan gerakan sederhana

Gerakan sederhana seperti membungkuk, berputar, bangun dari posisi duduk, atau meraih benda di lantai sebenarnya sangat bergantung pada kekuatan otot inti. Jika core lemah, gerakan ini terasa tidak stabil, sulit dikendalikan, atau bahkan memicu rasa nyeri di punggung atau perut. Tubuh akan berusaha mencari cara lain untuk bergerak, sering kali dengan cara yang tidak efektif dan bisa membahayakan sendi atau otot lain.
Ketika kesulitan ini terjadi secara konsisten, besar kemungkinan tubuh kekurangan kontrol pusat yang seharusnya disediakan oleh otot inti. Latihan fungsional seperti squat, lunge dengan rotasi, dan gerakan stabilisasi dapat membantu memperbaiki pola gerak alami dan mengembalikan efisiensi tubuh saat beraktivitas. Dengan core yang kuat, gerakan sehari-hari terasa lebih ringan dan minim risiko cedera tubuh.
5. Sering merasa cepat lelah
.jpg)
Merasa cepat lelah saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, berdiri lama, atau mengangkat barang ringan bisa menjadi pertanda otot core kurang kuat. Core yang aktif membantu tubuh bergerak secara efisien dengan meminimalkan penggunaan energi yang berlebihan. Sebaliknya, core yang lemah membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk menjaga stabilitas, sehingga cepat merasa lelah meskipun aktivitas tidak berat.
Kondisi ini juga bisa berdampak pada performa saat berolahraga, karena tubuh sulit mempertahankan tenaga dalam waktu lama. Selain itu, kelelahan yang berlebihan bisa memicu pola gerakan yang buruk, yang pada akhirnya meningkatkan risiko cedera. Dengan memperkuat otot inti, tubuh menjadi lebih hemat energi dan mampu menjalani aktivitas harian tanpa mudah kelelahan.
Otot core yang lemah ibarat fondasi bangunan yang rapuh. Meskipun tidak selalu terlihat secara kasat mata, dampaknya bisa dirasakan dalam aktivitas harian. Otot inti yang kuat adalah investasi kesehatan jangka panjang yang akan membuat setiap gerakan hidup sehari-hari terasa lebih mudah dan efisien.