Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bisa Membahayakan, Ini 9 Cara Mencegah Microsleep!

ilustrasi tertidur di mobil (unsplash.com/Lechon Kirb)
ilustrasi tertidur di mobil (unsplash.com/Lechon Kirb)
Intinya sih...
  • Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep, disarankan tidur 7–9 jam per malam.
  • Menerapkan kebiasaan tidur sehat, hindari konsumsi kafein atau layar elektronik sebelum tidur, dan konsultasikan dengan dokter jika mengalami gangguan tidur.
  • Aktivitas fisik, berdiri, berjalan, atau peregangan saat mulai mengantuk, serta power nap selama 10–20 menit dapat membantu mencegah microsleep.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Microsleep adalah kondisi ketika seseorang tertidur secara tiba-tiba dalam hitungan detik tanpa sadar. Kondisi ini sering terjadi akibat kurang tidur dan bisa membahayakan, terutama saat melakukan aktivitas seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin berat. Meski hanya berlangsung sebentar, microsleep bisa berdampak serius terhadap keselamatan dan produktivitas.

Untuk menghindari dampak buruknya, penting untuk memahami penyebab, tanda-tanda, serta cara mencegahnya. Dengan menerapkan kebiasaan yang lebih sehat dan mengatur pola tidur dengan baik, risiko microsleep dapat dikurangi secara signifikan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tetap waspada dan terhindar dari bahaya microsleep.

1. Pastikan tidur cukup dan berkualitas

ilustrasi tidur yang berkualitas (unsplash.com/Somnox Sleep)
ilustrasi tidur yang berkualitas (unsplash.com/Somnox Sleep)

Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep, sehingga menjaga durasi dan kualitas tidur sangat penting. Orang dewasa disarankan tidur 7–9 jam per malam agar tubuh dan otak dapat berfungsi optimal.

Menerapkan kebiasaan tidur sehat, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, serta menghindari konsumsi kafein atau layar elektronik sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Jika mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

2. Kenali dan hindari pemicu microsleep

ilustrasi tertidur di kantor (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi tertidur di kantor (pexels.com/Vitaly Gariev)

Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko microsleep, seperti melakukan aktivitas monoton dalam waktu lama, mengalami gangguan tidur, atau bekerja dengan jadwal yang tidak teratur.

Untuk menghindari hal ini, cobalah melakukan aktivitas yang lebih variatif saat bekerja, beristirahat secara berkala, dan menghindari faktor yang dapat mengganggu pola tidur. Jika bekerja dengan sistem shift, usahakan untuk menyesuaikan lingkungan tidur agar lebih nyaman dan mendukung istirahat yang optimal.

3. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

ilustrasi melakukan olahraga ringan (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi melakukan olahraga ringan (pexels.com/Thirdman)

Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga membantu menjaga kewaspadaan dan mengurangi rasa kantuk. Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi darah dan membantu tubuh tetap segar sepanjang hari.

Jika merasa mulai mengantuk saat beraktivitas, cobalah berdiri, berjalan sebentar, atau melakukan peregangan ringan. Gerakan sederhana ini dapat membantu otak tetap aktif dan mengurangi kemungkinan mengalami microsleep.

4. Gunakan teknik stimulasi sensorik

ilustrasi mengunyah permen karet (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mengunyah permen karet (pexels.com/cottonbro studio)

Membangunkan tubuh dengan rangsangan sensorik bisa menjadi cara efektif untuk melawan kantuk. Beberapa cara yang bisa dilakukan termasuk mencuci wajah dengan air dingin, mengunyah permen karet, atau mendengarkan musik dengan tempo cepat.

Membuka jendela untuk mendapatkan udara segar atau menyesuaikan pencahayaan ruangan juga bisa membantu meningkatkan kewaspadaan. Jika sedang berkendara dan merasa mulai mengantuk, sebaiknya berhenti sejenak untuk beristirahat atau mencari cara agar tetap terjaga.

5. Manfaatkan power nap secara bijak

ilustrasi tidur siang (unsplash.com/Adrian Swancar)
ilustrasi tidur siang (unsplash.com/Adrian Swancar)

Tidur singkat atau power nap selama 10–20 menit bisa membantu menyegarkan tubuh dan meningkatkan fokus. Namun, tidur lebih lama dari itu justru bisa membuat tubuh terasa lebih lelah karena masuk ke fase tidur yang lebih dalam.

Power nap sangat berguna bagi pekerja shift atau mereka yang memiliki jadwal padat. Jika memungkinkan, carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk tidur sejenak agar tubuh kembali bugar dan terhindar dari risiko microsleep.

6. Jaga pola makan dan hidrasi tubuh

ilustrasi minum air (pexels.com/Maurício Mascaro)
ilustrasi minum air (pexels.com/Maurício Mascaro)

Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga energi dan mengurangi kantuk. Hindari makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana yang bisa menyebabkan lonjakan dan penurunan energi secara tiba-tiba.

Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih sepanjang hari. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sehingga penting untuk selalu menjaga asupan cairan agar tubuh tetap segar dan fokus.

7. Gunakan alarm atau pengingat jika dibutuhkan

ilustrasi alarm pada ponsel (unsplash.com/Roman Synkevych)
ilustrasi alarm pada ponsel (unsplash.com/Roman Synkevych)

Jika harus mengerjakan tugas yang monoton atau berkendara dalam waktu lama, alarm atau pengingat bisa menjadi solusi agar tetap terjaga. Setel alarm setiap 30–60 menit sebagai pengingat untuk beristirahat atau mengubah posisi agar tidak terlalu lama dalam satu kondisi.

Menggunakan teknik ini dapat membantu mengurangi kebosanan dan meningkatkan kesadaran, sehingga risiko microsleep bisa diminimalkan. Jika merasa sulit mempertahankan kewaspadaan, sebaiknya cari tempat aman untuk beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas.

8. Hindari konsumsi alkohol dan obat penenang berlebihan

ilustrasi menghindari alkohol (unsplash.com/Bermix Studio)
ilustrasi menghindari alkohol (unsplash.com/Bermix Studio)

Beberapa zat seperti alkohol dan obat penenang dapat mempercepat rasa kantuk dan meningkatkan risiko microsleep, terutama jika dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Jika harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan kantuk, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih aman atau sesuaikan jadwal agar tidak mengganggu aktivitas penting.

9. Kelola stres dan jaga kesehatan mental

ilustrasi kesehatan mental (unsplash.com/Giulia Bertelli)
ilustrasi kesehatan mental (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Stres dan kecemasan berlebihan dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan kelelahan kronis, yang pada akhirnya meningkatkan risiko microsleep. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi, latihan pernapasan, atau aktivitas yang menenangkan sebelum tidur.

Menjaga kesehatan mental juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu tubuh lebih segar saat beraktivitas. Jika stres atau gangguan tidur mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional agar mendapatkan solusi yang tepat.

Microsleep bisa terjadi tanpa disadari dan berpotensi membahayakan, terutama dalam situasi yang membutuhkan fokus penuh. Kurang tidur, pola hidup tidak sehat, dan aktivitas monoton menjadi beberapa penyebab utama yang harus diwaspadai.

Dengan menjaga pola tidur yang baik, mengatur pola makan, melakukan aktivitas fisik, dan mengelola stres dengan baik, risiko microsleep bisa dikurangi. Jika sering mengalami kantuk tiba-tiba, segera evaluasi kebiasaan sehari-hari dan cari cara untuk meningkatkan kualitas istirahat agar tetap waspada dan produktif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shafira
EditorShafira
Follow Us