Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Lari Multistage Jadi Tren Baru di Kalangan Pelari?

ilustrasi lari multistage
ilustrasi lari multistage (pexels.com/IslandHopper X)

Lari gak cuma sekadar tentang kecepatan atau jarak, olahraga ini juga perihal perjalanan tentang mengenal diri sendiri. Setiap langkah membawa kita lebih dekat pada batas kemampuan yang dulu terasa tak mungkin. Namun, bagi sebagian dari kita yang haus tantangan dan ingin merasakan pengalaman berbeda, lari multistage jadi pilihan banyak pelari, nih.

Bayangkan kita berlari selama beberapa hari berturut-turut, menaklukkan jarak panjang di tengah alam terbuka yang memukau. Setiap etape menghadirkan rasa lelah, tapi juga kepuasan yang sulit digambarkan. Bisa dibilang, lari multistage bukan hanya tentang berlari dari titik start ke finish, melainkan tentang bagaimana kita bertahan, beradaptasi, dan menemukan versi terbaik dari diri sendiri di setiap langkahnya. Ingin mengenal lari ini lebih dalam? Baca artikel ini terus, ya!

1. Apa itu lari multistage?

ilustrasi lari multistage
ilustrasi lari multistage (pexels.com/Arnold Smith)

Lari multistage adalah jenis lomba lari jarak jauh yang dibagi menjadi beberapa tahap atau etape dan biasanya berlangsung selama beberapa hari berturut-turut. Berbeda dengan maraton atau ultramarathon konvensional yang diselesaikan dalam satu hari, lomba ini menuntut pelari menempuh jarak tertentu setiap harinya, kemudian beristirahat sebelum melanjutkan ke etape berikutnya.

Kalau dihitung-hitung, total jaraknya bisa mencapai lebih dari 200 kilometer, dengan pembagian sekitar 30–50 kilometer per hari. Format ini memungkinkan pelari memaksimalkan strategi kecepatan, pemulihan, serta manajemen energi agar tetap konsisten hingga garis finish hari terakhir, lho.

Keunikan lari multistage terletak pada kombinasi antara ketahanan fisik, kekuatan mental, dan kemampuan adaptasi. Pelari dituntut untuk menjaga stamina sepanjang beberapa hari, sambil mengelola kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan cermat. Berbeda dari lomba lari satu hari, di sini fokus utama bukan hanya pada kecepatan, tetapi juga pada ketekunan dan strategi pemulihan harian. Tantangan sesungguhnya bukan hanya menempuh jarak jauh, tetapi bagaimana bertahan dan tetap optimal di tengah perubahan cuaca, medan berat, serta rasa lelah yang terus menumpuk.

Selain sebagai ajang kompetisi, lari multistage juga dikenal sebagai bentuk petualangan dan eksplorasi diri. Event besar seperti Marathon des Sables di gurun Sahara dan 4 Deserts Ultramarathon Series diadakan di lokasi ekstrem dunia, nih. Dari pasir gurun hingga padang salju, peserta benar-benar menantang fisik dan mental mereka. 


2. Alasan kita perlu menjajal lari multistage

ilustrasi pelari (pexels.com/Clarence Liu)
ilustrasi pelari (pexels.com/Clarence Liu)

Setelah kita mengenal konsep dasarnya, mungkin muncul pertanyaan, “Mengapa kita perlu mencoba lari multistage yang penuh tantangan?” Jawabannya sederhana, karena lari multistage bukan sekadar olahraga, tapi pengalaman hidup. Berikut beberapa alasan kuat mengapa kita, para pecinta lari yang peduli kesehatan, perlu menjajalnya:

1. Menguji batas kemampuan tubuh dan mental

Lari multistage menuntut kita berlari di berbagai kondisi dan jarak setiap hari. Hal ini membuat tubuh kita beradaptasi dengan cepat terhadap stres fisik yang terus berulang. Selain itu, mental kita dilatih untuk tetap fokus dan termotivasi meskipun rasa lelah mulai menyerang. Inilah bentuk nyata dari pertumbuhan pribadi yang lahir dari ketekunan.

2. Memperkuat daya tahan dan pemulihan tubuh

Gak seperti lomba jarak tunggal, lari multistage bisa memberi ruang pemulihan di antara etape. Ini memungkinkan kita belajar mendengarkan tubuh, seperti bagaimana cara makan, tidur, dan melakukan recovery dengan efektif agar siap untuk hari berikutnya.

3. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas

Dalam banyak event multistage, pelari hidup bersama selama beberapa hari. Kita berbagi makanan, cerita, bahkan rasa sakit dan tawa di garis finish setiap hari. Suasana ini menciptakan rasa kebersamaan yang jarang ditemukan di event lari lainnya. Tentu ini membuat perjalanan menjadi lebih bermakna dan penuh inspirasi.

4. Memberikan pengalaman eksplorasi luar biasa

Banyak lomba multistage diadakan di lokasi eksotis seperti gurun, pegunungan, hingga hutan tropis. Kita bukan hanya berlari, tapi menjelajah dunia sambil menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Di setiap langkahnya, kita bisa merasakan sensasi petualangan yang memperkaya jiwa dan meleburkan batas antara olahraga dan perjalanan hidup.

3. Persiapan fisik dan mental yang harus kita lakukan

ilustrasi lari multistage
ilustrasi lari multistage (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Sebelum memutuskan ikut event lari multistage, kita perlu tahu bahwa persiapan adalah segalanya. Gak ada pelari yang bisa bertahan dalam multistage tanpa strategi matang. Persiapan ini mencakup latihan fisik, kesiapan mental, hingga kebiasaan sehari-hari yang menopang performa.

1. Bangun rutinitas latihan jarak jauh

Latihan back-to-back long runs sangat disarankan, yaitu lari jarak jauh selama dua hari berturut-turut. Hal ini melatih tubuh beradaptasi dengan kelelahan berkelanjutan seperti kondisi sebenarnya di lomba.

2. Fokus pada kekuatan inti dan stabilitas tubuh

Latihan kekuatan seperti plank, squat, dan latihan kaki penting untuk mencegah cedera. Lari multistage bukan hanya soal kecepatan, tapi soal ketahanan sendi dan otot agar tetap solid di setiap tahap.

3. Latih mental dengan simulasi kondisi berat

Cobalah berlari di medan berbeda, seperti tanjakan, panas, atau bahkan dalam kelelahan. Ini bukan sekadar tantangan, tapi cara untuk menyiapkan mental menghadapi ketidakpastian di lapangan, lho.

4. Siapkan strategi nutrisi dan hidrasi

Pola makan selama persiapan juga sangat berpengaruh. Pelari perlu memahami kapan tubuh butuh karbohidrat cepat serap dan kapan butuh protein untuk pemulihan.

4. Manfaat kesehatan luar biasa yang bisa kita raih

ilustrasi jantung yang sehat (freepix.com/Freepix)
ilustrasi jantung yang sehat (freepix.com/Freepix)

Lari multistage ini memaksa tubuh bekerja secara berulang dalam jangka panjang, sehingga sistem tubuh beradaptasi menjadi lebih efisien. Kita belajar mengenali tanda-tanda tubuh, menjaga pola makan, serta mengatur istirahat dengan lebih bijak. Kombinasi antara intensitas dan pemulihan yang terencana menjadikan tubuh kita semakin kuat, lentur, dan tangguh menghadapi tekanan fisik maupun mental.

Secara fisiologis, lari multistage juga mampu meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru secara signifikan. Jantung menjadi lebih efisien dalam memompa darah, sementara paru-paru bekerja optimal untuk memasok oksigen. Selain itu, metabolisme tubuh meningkat, membantu pembakaran lemak secara alami dan menjaga komposisi tubuh tetap ideal. Studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine (2013) mendapatkan hasil bahwa pelari multistage mengalami peningkatan efisiensi energi serta penurunan kadar lemak tubuh secara berkelanjutan selama periode. 

Lebih dari sekadar manfaat fisik, lari multistage juga melatih ketenangan mental, lho. Saat kita berlari di tengah alam, melewati hari demi hari dengan keheningan dan kelelahan, pikiran menjadi lebih jernih. Kita belajar fokus pada momen, menikmati setiap langkah, dan menghargai perjalanan lebih dari sekadar hasil akhir. Tentu saja, dalam proses ini, kesehatan kita tak hanya tumbuh di tubuh, tetapi juga di pikiran dan hati.

Lari multistage memberi kita sebuah petualangan sesungguhnya, karena menggabungkan tantangan fisik, pemulihan mental, kebersamaan sosial, serta pengalaman yang menggugah jiwa. Bagi kita yang mencintai olahraga lari dan peduli kesehatan, ini adalah kesempatan untuk naik level. Tertarik mencobanya?

Referensi

Knechtle, B., Duff, B., Schulze, I., & Kohler, G. (2008). A Multi-Stage Ultra-Endurance Run over 1,200 KM Leads to a Continuous Accumulation of Total Body Water. Journal of sports science & medicine, 7(3), 357–364.

"Top 12 Multi-Day Trail & Mountain Stage Races for Adventurous Runners". Rogue Expedition. Diakses Oktober 2025.

"10 Reasons Why You Need to Enter a Multi-Stage Ultra Marathon (Even if You’re Starting From Almost Zero)". Hannah Walsh Coaching. Diakses Oktober 2025.

"The Trail Runner’s Guide to Stage Racing". Trail Runner. Diakses Oktober 2025.

"Why participate in a multi-stage race?". Manaslu Trail Race. Diakses Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Hari Stroke Sedunia 2025, Dirayakan Setiap Tanggal 29 Oktober

29 Okt 2025, 09:43 WIBHealth