Vaksin Flu Turunkan Risiko Kematian pada Orang Dengan Penyakit Jantung

25 Nov 2022, 09:00 WIB

Bolehkah Suntik KB saat Haid? (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Flu atau yang juga disebut influenza merupakan infeksi virus yang terjadi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu adalah salah satu jenis infeksi saluran pernapasan yang mudah menular.

Bagi individu yang memiliki penyakit jantung, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi diri dari flu. Sebab, komplikasi dari flu lebih mungkin terjadi pada orang dengan penyakit jantung.

Kendati vaksin flu tidak 100 persen efektif untuk mencegah flu, tetapi ini masih menjadi pertahanan terbaik melawannya. Selain itu, vaksin flu juga mampu menurunkan risiko kematian pada orang dengan penyakit jantung.

1. Hubungan antara serangan jantung dan flu

ilustrasi perempuan mengalami serangan jantung (freepik.com/jcomp)

Flu bisa memicu gejala pernapasan yang signifikan, seperti pneumonia, bronkitis, dan infeksi bakteri pada paru-paru. Efek virus pada jantung lebih sulit untuk diurai, ini karena kejadian jantung yang berkaitan dengan flu dialami oleh orang-orang yang sebelumnya memang sudah memiliki masalah jantung.

Namun, dijelaskan laman Houston Methodist, inilah yang ditunjukkan oleh sejumah penelitian terbaru:

Kematian kardiovaskular dan epidemi influenza melonjak pada waktu yang bersamaan.
Pasien enam kali lebih mungkin mengalami serangan jantung seminggu setelah infeksi influenza.
Dalam sebuah penelitian yang mengamati 336.000 pasien rawat inap karena flu, 11,5 persen mengalami kejadian jantung yang serius.
Studi lain yang mengamati 90.000 infeksi influenza menunjukkan 11,7 persen mengalami kejadian kardiovaskular akut.
Sekitar 12,5 persen kasus rawat inap dengan influenza mengalami kejadian kardiovaskular, dengan 31 persen membutuhkan perawatan intensif, dan 7 persen meninggal akibat kejadian tersebut.

2. Efek virus influenza pada sistem kardiovaskular

ilustrasi seseorang terkena influenza (freepik.com/wayhomestudio)

Alasan mengapa influenza berdampak sangat negatif bagi jantung dan sistem pembuluh darah berkaitan dengan respons peradangan tubuh terhadap infeksi.

Peradangan terjadi saat sel darah putih dan apa pun yang dihasilkan untuk melindungi tubuh berkumpul di suatu area dan mulai bekerja melawan infeksi, bakteri, atau virus. Perlawanan tubuh melawan zat asing ini kemudian menghasilkan pembengkakan, nyeri tekan, nyeri, kelemahan, kemerahan, serta peningkatan suhu pada persendian, otot, dan kelenjar getah bening.

Peningkatan aktivitas juga dapat menyebabkan semacam kemacetan sirkulasi, yang menyebabkan pembekuan darah, peningkatan tekanan darah, dan pembengkakan atau jaringan parut di dalam jantung. Stresor tambahan membuat plak di dalam arteri lebih mungkin pecah, menyebabkan penyumbatan yang memotong jalur oksigen ke jantung atau otak, kemudian mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

Selain itu, komplikasi non jantung dari infeksi virus, seperti pneumonia dan gagal napas, dapat memperburuk gejala gagal jantung atau aritmia jantung. Singkatnya, beban tambahan pada sistem kardiovaskular dapat makin membebani otot jantung yang sudah melemah.

3. Suntikan flu dapat melindungi pasien gagal jantung dari kematian

ilustrasi vaksin (pexels.com/freepik)

Vaksin flu dapat melindungi nyawa pasien penyakit kardiovaskular dengan mengurangi komplikasi jantung serta mencegah influenza. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal The Lancet Global Health tahun 2022 menemukan bahwa vaksin flu sangat mengurangi komplikasi pneumonia dan kardiovaskular pada orang dengan gagal jantung.

Studi tersebut menunjukkan bahwa vaksin flu mengurangi terjadinya kasus pneumonia hingga 40 persen dan rawat inap sebesar 15 persen pada individu dengan gagal jantung. Selama musim gugur dan musim dingin, yang merupakan momen tingginya kasus flu, vaksin mengurangi kematian hingga 20 persen pada pasien gagal jantung. Menurut data yang dikumpulkan selama musim flu, didapatkan bahwa vaksin membantu melindungi tubuh dari komplikasi kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.

4. Keamanan vaksin flu bagi individu dengan penyakit jantung

ilustrasi vaksinasi (pexels.com/Gustavo Fring)

Diterangkan dalam laman Mayo Clinic, suntikan flu aman bagi kebanyakan orang yang memiliki penyakit jantung. Namun, vaksin flu yang diberikan melalui hidung tidak direkomendasikan untuk orang dengan penyakit jantung atau yang berusia 65 tahun ke atas. Sebab, tidak seperti suntikan flu, vaksin flu semprot hidung dibuat dengan virus hidup.

Suntikan flu biasanya diberikan di lengan atas. Setelah mendapatkan suntikan, beberapa orang mengalami efek samping sementara. Efek samping mungkin termasuk nyeri ringan di tempat suntikan, nyeri otot, atau demam ringan.

Meskipun secara umum suntikan flu aman untuk orang dengan gagal jantung, tetapi ada baiknya berbicara dengan dokter jika kamu mengalami hal ini:

Merasa memiliki COVID-19.
Pernah mengalami reaksi alergi setelah mendapatkan vaksin flu sebelumnya.
Mengalami sindrom Guillain-Barre setelah mendapatkan suntikan flu.
Sedang demam.

5. Waktu terbaik mendapatkan vaksin flu

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/Ed Us)

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan semua orang yang berusia di atas 6 bulan untuk mendapatkan vaksin flu. Vaksin flu menjadi sangat penting untuk orang berusia 65 tahun ke atas. Sebab, kelompok tersebut lebih rentan mengalami rawat inap dan kematian terkait flu. Terlebih, setengah dari semua orang dewasa yang dirawat di rumah sakit karena flu juga memiliki penyakit jantung.

Yang terbaik adalah mendapatkan vaksin flu menjelang musim penyakit flu. Namun, mendapatkan vaksin flu di waktu apa pun sebenarnya juga baik. Suntikan flu dosis standar diyakini sama efektifnya dengan suntikan dosis tinggi pada orang dengan penyakit jantung.

Jadi, jika kamu atau orang terdekatmu memiliki masalah jantung, bicarakan dengan dokter mengenai vaksin flu. Tanyakan manfaat apa yang mungkin kamu dapatkan dari vaksin flu dan kapan waktu terbaik mendapatkannya.