1.700 Jemaat Misa Natal di Katedral, Uskup Agung Jakarta: Saya Terharu

Jakarta, IDN Times - Sekitar 1.700 jemaat menghadiri Misa Pontifikal yang digelar di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (25/12/2022) pagi. Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo terharu dengan perjuangan para jemaat untuk beribadah di Gereja Katedral.
Dia bercerita, sejak kemarin, antusiasme jemaat untuk beribadah di Gereja Katedral sangat terasa. Meski hujan deras sempat membasahi Ibu Kota kemarin, para jemaat tak segan menerjangnya demi beribadah langsung di Gereja Katedral Jakarta.
"Terus terang kemarin saya menunggui di luar, melihat Umat Katolik datang, saya sungguh terharu. Hujan sangat deras, tetapi umat itu datang berhujan-hujan. Bukan sendirian, tetapi dengan bapak, ibu, anak-anak, sungguh-sungguh menyentuh hati. Mereka berani menempuh kesulitan itu supaya dapat beribadah secara langsung," kata Kardinal Ignatius Suharyo dalam konferensi pers Natal 2022 Keuskupan Agung Jakarta, Minggu (25/12/2022).
1. Natal di Gereja Katedral tahun ini berbeda dengan tahun lalu

Natal tahun ini memang berbeda dengan tahun 2020 dan 2021. Sebab, tahun ini Gereja Katedral Jakarta sudah tak membatasi kapasitas jemaat di dalam gereja, dan menyediakan ribuan kursi untuk jemaat di halaman gereja. Sedangkan, pada 2020, Gereja Katedral yang menyelenggarakan Misa Natal secara online, dan pada 2021 secara hybrid karena jumlah jemaat yang bisa ke gereja dibatasi.
"Gereja Katedral itu di dalamnya cuman muat 800 orang, yang lain mesti di luar, di tenda itu. Bahkan kemarin tenda yang semestinya ini jalan, ini penuh sesak dengan orang. Itu jadi saya sungguh-sungguh menghargai umat yang ingin menghayati, mengungkapkan mengungkapkan imannya di dalam perayaan Natal di gereja," ucap Kardinal Ignatius Suharyo.
2. Jumlah kapasitas tambahan belum seperti sebelum pandemik COVID-19

Dalam kesempatan yang sama, Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta, Romo Hani Rudi Hartoko, SJ mengatakan di Natal 2022 ini kapasitas jemaat di Gereja Katedral sekitar 2.300 orang.
Meski meningkat drastis dibanding 2021, namun menurut Romo Hani jumlah kapasitas tambahan itu belum menyamai seperti di tahun 2019 alias sebelum pandemik COVID-19.
"Itu baru separuh dari kapasitas normal sebelum pandemik. Kita sudah mengalami bagaimana misa ibadah tanpa umat, full online, menjadi dengan umat terbatas, sekarang bisa lebih leluasa. Dan saya kira inilah yang menjadi kegembiraan kami. Maka seperti yang dikatakan Bapak Uskup tadi, umat sungguh antusias," tutur Romo Hani.
3. Kegiatan ibadah di Gereja Katedral mengikuti aturan pemerintah

Pemerintah sendiri berencana menghapus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di akhir tahun. Adapun terkait kegiatan ibadah di Gereja Katedral Jakarta ke depannya, menurut Romo Hani akan tetap mengikuti aturan pemerintah.
"Kita juga mengikuti edaran dari Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri. Saya kira ikut serta tetap, gereja katolik, khususnya Gereja Katedral Jakarta mengikuti protokol kesehatan, supaya kita semua ingin ikut serta mendukung seluruh proses bersama-sama mengalami masalah pandemik ini.," ucap dia.
Harapannya, penyebaran kasus COVID-19 bisa segera berakhir, dan Gereja Katedral bisa melakukan pelayanan pada Umat Katolik seperti biasa.
"Puji Tuhan, moga-moga, sebentar lagi kita boleh melalui masa sulit ini, dan kita bisa lebih leluasa lagi, lebih bisa menampung umat yang ingin merayakan ekaristi Baik misa harian, misa mingguan, maupun hari-hari raya Paskal-Natal," kata Romo Hani.