Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

161 Jenazah Korban Banjir Sumbar Teridentifikasi, 32 Tunggu Tes DNA

Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)
Intinya sih...
  • RS Bhayangkara terima 58 kantong jenazah, 33 teridentifikasi
  • Proses identifikasi perlu kelengkapan data pembanding
  • Jenazah anak-anak sulit teridentifikasi, masyarakat diminta berikan data antemortem
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat (Sumbar) berhasil mengidentifikasi 161 jenazah korban banjir dan longsor. Sementara itu, 32 jenazah lainnya masih menunggu hasil tes DNA.

Kabid Dokkes Polda Sumbar AKBP Faizal mengatakan, jumlah korban teridentifikasi itu merupakan data per Selasa (2/12/2025).

“Dari jumlah tersebut, 161 jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara 32 lainnya masih dalam proses, termasuk 25 jenazah yang saat ini berada di RS Bhayangkara Padang,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/12/2025).

1. RS Bhayangkara terima 58 kantong jenazah

Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Faizal menjelaskan, hingga hari ini tercatat 193 korban meninggal dunia akibat bencana yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar.

Dari 58 kantong jenazah yang diterima RS Bhayangkara sejak 27 November 2025, 33 jenazah telah teridentifikasi melalui data primer dan sekunder serta sudah diserahkan kepada keluarga.

“Sementara 25 jenazah lainnya masih berstatus tidak dikenal karena belum ada kecocokan dengan data antemortem,” ujar dia.

2. Proses identifikasi perlu kelengkapan data pembanding

Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Karumkit Bhayangkara TK III Padang, Kompol Hari Andromeda mengatakan, proses identifikasi sangat bergantung pada kelengkapan data pembanding dari keluarga korban.

“Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera datang ke posko antemortem di RS Bhayangkara Padang. Semakin cepat data pembanding masuk, semakin cepat pula identifikasi dapat kami selesaikan,” ujarnya.

3. Jenazah anak-anak sulit teridentifikasi

Banjir bandang di Sumatra
Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Ia menjelaskan, sebagian besar jenazah yang sulit teridentifikasi adalah anak-anak. Banyak dari mereka diduga kehilangan orang tua atau kerabat dekat yang seharusnya melapor, sehingga belum ada data antemortem yang masuk.

Sementara itu, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumbar, Kompol Omri Yan Sahureka, menegaskan, pihaknya akan bekerja maksimal hingga seluruh korban bencana berhasil diidentifikasi.

“Polda Sumbar mengajak masyarakat yang kehilangan keluarga untuk segera memberikan data antemortem ke RS Bhayangkara atau posko DVI terdekat. Data pembanding sangat penting agar proses identifikasi dapat segera dipercepat,” ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Panglima TNI Ungkap Alasan Bantuan Beras Dijatuhkan dari Helikopter

03 Des 2025, 17:08 WIBNews