2.800 Jemaah Haji dari Madinah Siap ke Mekkah, Tunaikan Umrah Wajib

- Akomodasi, konsumsi, dan transportasi sudah siap
- 2.800 jemaah berangkat dari Madinah ke Mekkah
- Jemaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian haji
Jakarta, IDN Times - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M segera mamasuki tahap kedatangan jemaah Indonesia, yang berangkat pada gelombang pertama dari Madinah al-Munawwarah menuju Mekkah al-Mukarramah.
Jemaah calon haji akan mengambil miqat dan niat umrah wajib di Bir Ali, Madinah, sebelum bergerak memuju Mekkah. Umrah Wajib mwrupakan bagian dari rangkaian haji.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Ali Machzumi, mengatakan para petugas sudah tiba di kota kelahiran Nabi, dan siap menyambut kedatangan jemaah dari Madinah.
Mereka sudah melakukan pengecekan kesiapan hotel, dapur penyedia katering, dan juga bus Shalawat yang akan digunakan untuk mengantar jemaah menuju Masjidil Haram.
“Alhamdulillah sejak 7 Mei 2025, petugas haji Indonesia yang ditempatkan di Daker Mekkah sudah datang, dan siap untuk melayani jemaah haji,” kata Ali di Mekkah, sebagaimana dalam keterangan terulis, Jumat (9/5/2025).
1. Layanan akomodasi hingga konsumsi sudah siap

Ali menjelaskan pihaknya telah menyiapkan akomodasi, transportasi, hingga konsumsi untuk jemaah calon haji.
“Saat ini sudah kita siapkan akomodasi yang akan ditempati jemaah haji, termasuk untuk konsumsi, dan transportasinya,” katanya.
Ali menjelaskan keberangakatan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah akan dimulai pada 10 Mei 2025. Pada hari pertama, ada tujuh kloter dengan kurang lebih 2.800 jemaah yang akan berangkat dari Madinah.
“Insyaallah yang akan bergerak dari Madinah sebanyak tujuh kloter pada 10 Mei, dengan jumlah sekitar 2.800 jemaah. Kita sudah siapkan sekitar 20 hotel yang akan ditempati mereka,” paparnya.
“Kita berdoa dan berharap kedatangan jemaah haji ke Makkah yang dimulai pada 10 Mei 2025 berjalan lancar, tanpa halangan apapun,” sambungnya.
2. Jemaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian haji

Setiba di Mekkah, lanjut Ali, jemaah haji Indonesia akan menempati kamar hotel yang telah disiapkan. Setelah beristirahat sejenak, mereka akan dipersiapkan ke Masjidil Haram, guna menunaikan umrah wajib.
Menurut Ali, keberangkatan mereka dari hotel menuju Masjidil Haram akan diantar dengan bus Shalawat. Bus telah dipersiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang.
“Saat tiba di Kota Mekkah, jemaah akan masuk ke hotel. Setelah istirahat sejenak, mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan rangkaian ibadah umrah. Petugas telah mempersiapkan bus Shawalat yang akan mengantarkan mereka dari hotel menuju Masjidil Haram,” sebut Ali.
3. Layanan bus Shalawat 24 jam

Jumlah bus Shalawat akan disesuaikan dengan jumlah jemaah yang tiba di Mekkah. Artinya, dari hari per hari akan terus bertambah sesuai dengan jumlah jemaah yang masuk ke Mekkah.
Layanan bus Shalawat akan beroperasi 24 jam, untuk mengantar jemaah saat akan menunaikan salat berjamaah di Masjidil Haram. Layanan bus ini akan dihentikan sementara menjelang puncak haji dan beroperasi kembali setelah fase Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
Ali menambahkan, tahun ini layanan Daerah Kerja (Daker) Mekkah terbagi menjadi 10 sektor, ditambah satu sektor khusus Masjidil Haram. Sebanyak 10 sektor itu akan memberikan pelayanan kepada seluruh jemaah haji reguler asal Indonesia, baik akomodasi, konsumsi, transportasi, termasuk juga layanan bimbingan ibadah. Untuk sektor khusus, para petugas akan bersiaga memberikan perlindungan dan memantau aktivitas jemaah selama di Masjidil Haram.