Ada Tuduhan Ambil Alih Parpol, Stafsus Presiden: Jokowi Fokus Kerja

- Staf Khusus Presiden menegaskan tuduhan perpanjangan masa jabatan dan perubahan konstitusi untuk tiga periode tidak berdasar kuat.
- Juri Ardiantoro menyebut narasi insinuatif sebagai upaya sistematis untuk menurunkan citra Presiden Jokowi.
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, menanggapi tuduhan yang dilontarkan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo, termasuk isu perpanjangan masa jabatan, perubahan konstitusi untuk tiga periode, dan pengambilalihan partai politik. Dia menegaskan, tuduhan-tuduhan itu tak berdasar kuat dan tidak terbukti.
Juri mengatakan, Jokowi tetap fokus pada tugasnya menyelesaikan agenda pemerintahan yang akan berakhir pada Oktober mendatang.
"Kita semua sudah mendengar, membaca, dan menyaksikan berkali-kali bagaimana Presiden membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Presiden taat hukum, Presiden taat konstitusi, dan Presiden fokus bekerja untuk kemajuan negara dan bangsa ini," kata Juri, di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
1. Upaya merusak kepercayaan masyarakat

Juri juga menyoroti adanya upaya sistematis untuk menurunkan citra Presiden melalui narasi-narasi insinuatif atau sindiran yang dianggapnya sistematis. Hal itu dinilainya sebagai bentuk untuk menurunkan citra Jokowi dan merusak kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan Presiden yang menjabat dua periode itu.
"Saya menyebut ini upaya pabrikasi narasi insinuatif untuk men-downgrade Presiden dan terus-menerus berusaha merusak tingkat kepercayaan yang tetap tinggi di mata masyarakat. Pertanyaannya adalah, apa tujuan dari tindakan ini? Mengapa mereka tidak henti-hentinya melontarkan tuduhan-tuduhan tersebut?" ujarnya.
2. Klaim masyarakat masih beri kepercayaan pada Jokowi

Meskipun demikian, Juri yang pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Informasi dan Komunikasi Politik di Kantor Staf Presiden itu mengklaim, masyarakat tetap memberikan kepercayaan kepada Jokowi untuk menyelesaikan masa jabatannya.
3. Harap transisi pemerintah bisa berlangsung baik

Dia berharap, transisi pemerintahan dapat berlangsung dengan baik. Dia mengajak semua pihak, terutama elite untuk tak membuat opini yang memperlemah kohesi sosial.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak, terutama para elite untuk tidak membangun opini, narasi, dan spekulasi-spekulasi politik yang dapat memperlemah kohesi sosial masyarakat kita,” kata dia.