Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ahli Psikologi: Kuat Ma'ruf Memiliki Kecerdasan di Bawah Rata-rata

Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Kuat Ma'ruf bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi Putri Chandrawathi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Kuat Ma'ruf bersiap menjalani sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (12/12/2022). Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi Putri Chandrawathi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani mengatakan, terdakwa Kuat Ma’ruf memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Meski begitu, ia memiliki kepatuhan yang tinggi.

Hal itu diungkap Reni ketika menjadi saksi ahli di sidang terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma’ruf, Ricky Rizal dan Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

“Kuat Ma’ruf kecerdasannya tergolong di bawah rata-rata dibanding dengan orang seusianya. Jadi bapak Kuat Ma’ruf lebih lambat dalam memahami informasi,” kata Reni.

“Saya harus menyampaikan ya pak, mohon maaf, izin pak Kuat,” kata Reni ke Kuat.

“Dia senang dibuka bu,” sambut ketua majelis hakim, Imam Wahyu Santoso seraya mengundang tawa pengunjung sidang.

Namun demikian, Kuat memiliki potensi untuk memahami lingkungan sekitar melalui nilai moral dan kebiasaan yang ia yakini.

“Jadi lebih lambat memahami informasi dan menyesuaikan diri dari tuntutan lingkungan tetapi memiliki potensi untuk memahami keadaan di lingkungan sekitarnya melalui nilai-nilai moral yang dia yakini dan melalui kebiasaan yang dia alami seperti itu,” ujar Reni. 

“Apakah prosesnya akan lama menyaring informasi apakah sudah langsung paham?” tanya jaksa penuntut umum (JPU).

“Belum tentu langsung paham, tapi mengandalkan pola yang dia pahami dan kemudian mengandalkan value nilai-nilai moral yang dimiliki, jadi ini moralnya baik,” kata Reni.

“Kepatuhan otoritasnya?”

“Cukup, jadi pada bapak Kuat Ma’ruf ini tidak dapat disugesti, kepatuhannya tinggi, tetapi tidak mudah disugesti, dan dari hasil kepura-puraan tidak didapatkan kepura-puraan,” jawab Reni.

Share
Topics
Editorial Team
Irfan Fathurohman
EditorIrfan Fathurohman
Follow Us