Anies Dorong Presiden Berikan Sanksi ke Menteri Aktif Jadi Timses

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mendorong Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar menjatuhkan sanksi terhadap para menteri aktif yang malah bergabung menjadi tim sukses salah satu paslon. Terbaru, menteri aktif yang secara terang-terangan memihak salah satu paslon adalah Menteri BUMN, Erick Thohir.
Ia ikut hadir dalam debat capres ronde keempat pada Minggu kemarin. Erick duduk di barisan paslon 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Padahal, para ASN dan pejabat publik sudah diwanti-wanti oleh Jokowi agar bersikap netral saat pemilu 2024.
"Kalau ada yang tidak netral ya diberi sanksi. Kalau tidak diberikan sanksi artinya dibolehkan. Sesederhana itu," ujar Anies di Yogyakarta pada Selasa (23/1/2024).
"Kalau melanggar ya dikasih sanksi, kalau tidak diberikan sanksi artinya apa? Dibolehkan. Kita tunggu, kena sanksi gak nih (para menteri yang jadi timses)?" tutur dia lagi.
Selain menjatuhkan sanksi, Anies pun turut mendorong agar sanksi itu diumumkan ke publik. Supaya prinsip netralitas tetap terjaga.
"Makanya, kami di sini ingin sampaikan ini ditunjukkan dong," katanya.
1. Anies mempertanyakan apakah para menteri ada yang berani lawan perintah Jokowi

Lebih lanjut Anies justru mempertanyakan apakah ada para pejabat yang melawan perintah Presiden Jokowi dengan bersikap tidak netral. Apalagi Jokowi kembali mendorong semua aparat agar bersikap netral pada November 2023 lalu.
"Kan presiden yang bilang harus bersikap netral, bukan? Ada yang berani menentang perintah itu? Kalau ada yang berani (menentang perintah), apakah presiden diam saja? Kalau presiden sudah mengatakan harus netral, maka janganlah melawan presiden. Kalau ada yang tidak menaati presiden, maka beri sanksi kepada pihak yang tidak taat," kata Anies.
Sementara, Erick Thohir sudah lama menunjukkan gestur bahwa ia mendukung paslon Prabowo-Gibran. Aksi terakhir yang ia lakukan sebagai bentuk dukungan nyata yakni saat acara deklarasi komunitas ojol penggemar Erick Thohir (Ojol ET) di Lapangan Banteng pada 19 Januari 2024 lalu.
Mantan Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di pemilu 2019 lalu itu tampil satu panggung dengan Prabowo dan ikut memberikan sambutan sebelum orasi Prabowo. Ia sempat meminta komunitas ojol menyampaikan harapannya kepada Menteri Pertahanan tersebut.
Sebelumnya, Erick ikut hadir di kediaman Prabowo di Kertanegara. Di sana, Erick mengakui untuk kali pertama bahwa kehadirannya untuk mendukung Prabowo-Gibran.
Ia menekankan bahwa tahun 2024 merupakan momennya untuk memilih calon pemimpin.
"Saya rasa sudah waktunya dan saya secara pribadi kan boleh (memilih). Jelas 02 kan," katanya lagi.
2. Warganet sayangkan Erick Thohir ikut jadi tim sukses paslon 2

Sementara, warganet menyayangkan Erick ikut terlibat menjadi anggota timses paslon 2. Apalagi ia masih menjabat sebagai Menteri BUMN. Mereka khawatir BUMN akan bersikap tidak netral saat pemilu 2024.
"Bapak-bapak menteri yuk berikan contoh yang baik. Jika memang jadi tim sukses capres, mbok ya cuti atau mengundurkan diri sebagai pejabat publik. Biar konsentrasi. Indonesia ini banyak orang yang pinter juga. Jangan hanya Anda-Anda yang terus menjabat. Apalagi sampai rangkap jabatan," ujar warganet di kolom komenteri medsos Erick yang dikutip hari ini.
"Makin jelas ya alasan kenapa mereka all out mendukung anak Pak Lurah. Ada sesuatu," kata warganet lainnya.
"Apaan yang netral, ASN, Menteri sampai presiden jadi tim sukses nomor 2. Gokil sih ini, kenapa gak sekalian aja Prabowo langsung dilantik, Pak," tutur warganet.
3. Mayoritas menteri aktif dukung paslon Prabowo-Gibran

Sementara, menteri aktif kini tersebar mendukung tiga paslon. Namun, menteri paling banyak ada di paslon 2.
Berikut daftar menteri yang menjadi anggota timses Prabowo-Gibran:
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan
- Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga
- Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor
- Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Raja Juli Antoni
- Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani