APJII Kutuk Penyerangan Pegawai PTT di Papua

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengutuk penyerangan pegawai Palaparing Timur Telematika (PTT) di Papua. Penyerangan ini dianggap mengganggu proses pembangunan telekomunikasi di wilayah tersebut.
"APJII mengutuk pelaku kerusuhan yang mengorbankan rakyat sipil dan mengganggu infrastruktur telekomunikasi," ujar Ketua APJII Muhammad Arif, dalam keterangan resminya yang diterima Sabtu (5/3/2022).
1. Infrastruktur telekomunikasi tak semestinya jadi sasaran kerusuhan

Arif mengungkapkan, infrastruktur telekomunikasi tidak semestinya jadi sasaran kerusuhan dan kekerasan. Apalagi, infrastruktur telekomunikasi bersifat netral dan memiliki manfaat tersendiri buat masyarakat.
"Kepentingan publik harus dikedepankan. Keamanan pembangunan infrastruktur telekomunikasi adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai ada korban lagi," ujar Arif.
2. Arif turut berbelasungkawa kepada para korban

Arif pun menyatakan turut berbelasungkawa kepada para korban dan keluarganya. Dia berharap, para korban dan pekerja lainnya di wilayah pembangunan PTT Papua, mendapatkan keadilan dan perlindungan.
"Bagi APJII, mereka adalah pahlawan telekomunikasi karena telah berjuang untuk menghidupkan jaringan telekomunikasi yang memberi manfaat pada masyarakat banyak," ujar Arif.
3. Karyawan PTT Papua tewas diserang KKB

Sebelumnya, delapan pegawai PTT Papua dilaporkan meninggal dunia usai diserang oleh KKB pada Rabu (2/3/2022). Kedelapan pegawai ini diserang saat tengah memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.
Insiden meninggalnya delapan pegawai PTT di Papua tersebut terungkap setelah seorang pegawai PTT, NS, yang selamat melaporkan kejadian dan meminta bantuan. NS selamat karena pada saat kejadian sedang tidak berada di camp.