Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beda dengan Jokowi, Ma'ruf Enggan Tanggapi Substansi Debat Pilpres

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu di Istana Merdeka pada Senin (9/5/2022). (dok. Setwapres)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin enggan menanggapi substansi dalam debat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Ia menyerahkan hal tersebut kepada masyarakat.

“Saya kira masyarakat sendirilah (yang menilai), bagaimana masalah substansinya itu. Mana yang baik, mana yang kurang baik. Mana yang bagus, mana yang (kurang bagus). Itu kan pabrik, tidak etis kalau saya masuk ke substansi,” ujar Ma'ruf, Selasa (9/1/2024).

1. Ma'ruf Amin sebut debat Pilpres menarik

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan jajaran Dewan Komisaris OJK di Istana Wapres (dok. Sekretariat Presiden)

Ma'ruf menilai debat Pilpres yang menarik pada saat segmen tanya jawab antar Capres. Segmen tersebut dinilai sangat menarik karena setiap individu dapat secara langsung bertanya, menjawab, maupun memberikan sanggahan.

“Terutama sesi perdebatan itu menurut saya menarik,” ujarnya.

2. Ma'ruf Amin sebut debat Pilpres kali ini lebih menarik

Wapres Ma'ruf Amin di acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Ma'ruf Amin menilai debat Pemilu Presiden kali ini bagus. Menurutnya, perdebatan saat ini lebih hidup.

“Dibanding dulu waktu saya, sekarang lebih hidup perdebatannya,” ujarnya.

3. Jokowi singgung debat kerap serang personal

Presiden Jokowi dalam pembukaan Rakornas Penyelengara Pemilu di Jakarta (Youtube.com/DKPP RI)

Sikap Ma'ruf Amin yang enggan menomentari substansi debat berbeda dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Jokowi memberikan sejumlah tanggapannya mengenai substansi debat.

Salah satunya, Jokowi menilai debat Pilpres berjalan tak edukatif. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut debat yang sudah berlangsung kerap melakukan serangan personal.

"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang gak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi," ujar Jokowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us