BGN Dalami Dugaan Food Tray Mengandung Babi

- BSN menerapkan SNI food tray untuk Program MBG.
- BSN memastikan food tray aman dan tidak mengandung zat berbahaya.
- Prabowo larang food tray diproduksi industri lokal.
- Program MBG diklaim ciptakan 1,9 juta lapangan kerja.
Jakarta, IDN Times - Badan Gizi Nasional (BGN) akan mendalami dugaan ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Chaoshan, China, yang mengandung minyak babi. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan, selama ini pihaknya belum pernah melakukan pengadaan ompreng untuk Program MBG.
"Sedang check and recheck (diperiksa kembali). BGN 'kan belum pernah mengadakan," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dilansir ANTARA, Selasa (26/8/2025).
1. BSN terapkan SNI food tray untuk MBG

Diketahui, Indonesia Business Post yang melaporkan hasil investigasi di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China, yang diduga merupakan importir ompreng untuk Program MBG di Indonesia. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyatakan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 tentang wadah bersekat (food tray) dari baja tahan karat untuk makanan guna mendukung Program MBG.
"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir," kata Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo.
2. BSN pastikan food try MBG aman

BSN memastikan, food tray yang digunakan dalam Program MBG masij aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya.
"Dengan standar ini kami ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam Program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya. Ini juga mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi peralatan makan yang berkualitas," kata Hendro.
Menurut dia, dengan standar ini pihaknya ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam Program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya.
Dia menyebut penetapan itu menjadi langkah strategis untuk memastikan peralatan makan yang digunakan dalam Program MBG memenuhi aspek mutu, keamanan, dan kesehatan. "Ini juga mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi peralatan makan yang berkualitas," ujar dia.

2. Prabowo larang food tray diproduksi industri lokal
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta agar wadah atau “tray” untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) diproduksi oleh industri lokal dan tidak diimpor. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan usai bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025) malam.
"Kami sepakat tadi dengan Bappenas dan Badan Gizi untuk bersama-sama melakukan pengawasan, misalnya bikin tray-nya (wadah) itu tidak boleh diimpor suruh bikin lokal," kata Luhut.
Luhut mengungkapkan masih ditemukan wadah buatan luar negeri dalam program Makan Bergizi Gratis. Oleh karena itu, dia menekankan perlunya pengawasan dan koordinasi semua pihak untuk memastikan penggunaan produk lokal.
"Kami lihat masih ada buatan luar, jadi semua harus satu padu untuk melakukan pengawasan. Presiden tadi minta ini," ujarnya.
3. Program MBG diklaim ciptakan 1,9 juta lapangan kerja

Ahli kemiskinan sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Arief Anshory Yusuf, mengungkapkan program MBG yang diinisiasi Prabowo berpotensi menekan kemiskinan hingga 5,8 persen. Kajian yang disampaikan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) juga menunjukkan program tersebut dapat menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru.
"Jadi, intinya program ini bagus sekali dalam konteks menciptakan lapangan kerja baru sampai 1,9 juta. Lalu. menekan kemiskinan itu bisa berkurang mencapai 5,8 persen," kata Arief.