BMKG Keluarkan Peringatan via TV dan Ponsel 2 Menit setelah Gempa

- Kementerian Kominfo membangun Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK) dengan EWS dan DPIS.
- Peringatan bencana akan disampaikan melalui televisi digital dan ponsel untuk penyebaran informasi masif dan cepat.
- Daryono menekankan keunggulan sistem ini dalam memberikan peringatan dini secara efektif dan responsif.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membangun Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK). Sistem ini terdiri atas sistem penyampaian informasi kebencanaan berupa Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS).
Nantinya, masyarakat yang berada di wilayah terdampak akan menerima peringatan adanya bencana di televisi maupun ponsel.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan sistem ini merupakan inovasi dan kemajuan yang dibuat agar informasi dan peringatan dapat tersebar secara masif dan cepat.
"Konten informasinya tetap sama, yaitu mengenai bencana dan peringatan dini. Saat ini, BMKG sudah memiliki kemampuan untuk menentukan parameter gempa dan memberikan peringatan tsunami dengan cepat, kurang dari tiga menit," katanya di gedung Kominfo, Selasa (1/9/2024).
1. Infrastruktur sebelumnya terbatas

Daryono mengatakan early warning ini membutuhkan infrastruktur penyebaran informasi yang masif. Inovasi yang dibuat Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat membantu dalam hal ini.
"Sebelumnya, kami sudah memiliki SMS Blast yang dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang sangat bermanfaat bagi kami. Kami juga memiliki sistem peringatan yang dibagikan kepada BNPB, serta aplikasi mobile. Namun, itu masih memiliki keterbatasan," katanya.
2. BMKG mengeluarkan informasi dua atau tiga menit setelah gempa

Daryono mengatakan dengan adanya penyebaran informasi peringatan dini saat bencana melanda melalui televisi digital, informasi tersebut dapat tersebar lebih masif dan cepat. Efektivitasnya jauh lebih besar.
"Jadi, ketika BMKG mengeluarkan informasi dua atau tiga menit setelah gempa, peringatan tersebut langsung muncul di televisi digital. Inilah keunggulan yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika," imbuhnya.
3. Kurangi risiko bencana

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan EWS dan DPIS akan memudahkan upaya meminimalkan pemangku kepentingan dalam mengurangi risiko bencana di Indonesia.
"Saya berharap sistem EWS TV digital, DPIS, serta SMS blast ini dapat mempermudah koordinasi dalam melakukan pertolongan yang responsif, serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan," ungkapnya.
Selaras dengan kondisi geografis indonesia, Menteri Budi Arie menekankan kesiapsiagaan terhadap bencana perlu menjadi perhatian bersama.
"Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung berbagai inisiatif di atas, agar masyarakat dapat menerima manfaatnya," ujarnya.