Cerita Korban Kebakaran Plumpang Pulang ke Rumah Cari Barang Berharga

Jakarta, IDN Times - Wilayah sekitar Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak, Jakarta Utara gelap gulita jelang pukul 03.00 WIB pada Sabtu (4/3/2023) dini hari. Bau asap masih sangat kuat tercium di wilayah ini. Lokasi merupakan wilayah dekat Depo Pertamina Plumpang yang mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.
Di pinggir jalan, tepat di bawah tulisan Gang Gotong Royong, seorang remaja laki-laki duduk bersama ayahnya yang sudah lansia. Ruli Saputra, nama anak itu, menjadi salah satu warga yang memilih mengungsi imbas kebakaran yang terjadi.
Namun, kisaran pukul 02.45 WIB dini hari, Ruli bersama sang ayah, Sutrisno (65) memutuskan kembali ke rumah untuk mengambil sejumlah barang berharga. Gang Gotong Royong merupakan titik batas lahapan si jago merah.
"Ini titik terakhirnya kalau dari ujung sana yang gak kena kebakaran. Gang Gotong Royong. Jaraknya 150-200 meter dari titik awal kebakaran," ujar Ruli kepada IDN Times pada Sabtu (4/3/2023) dini hari.
Di tangan kanannya, Ruli membawa bungkusan barang-barang yang diamankannya bersama sang ayah dari rumah. "Ambil sarung, surat-surat berharga, laptop. Begitu diizinkan kembali sebentar ke sini, kami ke sini," kata Sutrisno.
Masih jelas teringat di benak Sutrisno dia dan empat anggota keluarga lainnya langsung menuju pengungsian menggunakan sepeda motor begitu mengetahui ada kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
"Saya dengar bunyi ledakan. Tapi sebelumnya sudah ada bau gas menyengat sekali. Gak kuat," kata Sutrisno. Dengan cepat Sutrisno dan keluarganya menuju kantor Kecamatan yang kini dijadikan salah satu posko pengungsian.
Di sisi lain, Ruli juga mengingat jelas kepanikan yang dirasakannya ketika tahu Depo Pertamina Plumpang terbakar. Terlebih, kala itu Ruli sedang tak berada di rumah bersama keluarga.
"Saya langsung menuju rumah. Tapi jalan banyak ditutup, saya cari jalan. Lalu dikabari orang tua dan kakak-kakak bahwa mereka sudah mengungsi," kata Ruli.
Ruli dan sang ayah bersiap untuk kembali ke pengungsian. Ada sekitar enam lokasi yang dijadikan lokasi pengungsian, yakni kantor wali kota, RPTRA Rasela, GOR, kantor kecamatan dan kantor PMI, kantor RW.
Si jago merah menyambar sejumlah rumah warga. Berdasarkan pantauan IDN Times, banyak rumah hangus tak bersisa dan tinggal puing saja. Meski kobaran api tak lagi seganas awal kebakaran, tim pemadam kebakaran masih terus bekerja.