Community Center buat Suku Anak Dalam Jambi, Mensos: Agar Bisa Sejajar

Jambi, IDN Times -Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan community center untuk Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan Sungai Terap Desa Jelutih, Bathin XXIV, Batanghari, Jambi. Dia mengatakan SAD kerap kali berpindah-pindah.
Menurutnya, SAD di lokasi ini masih hidup di dalam sudung-sudung atau pondok terpal, sehingga diperlukan pendekatan layanan sosial melalui community center.
"Suku yang di dalam itu akibatnya, anak-anak sulit sekolah karena kemudian saat dia pindah anak diajak, sehingga kemudian anak-anak itu banyak yang putus sekolah dan sebagainya, karena dia berpindah-pindah. Jadi sekarang impact-nya terkait dengan SDM itu," kata Risma saat ditemui di lokasi, Rabu (16/3/2022).
1. Berharap SDM Anak Suku Dalam tidak lagi tertinggal

Community center akan memberi pendampingan dan layanan sosial dasar yang berkelanjutan bagi SAD atau yang biasa disebut dengan orang rimba. Risma menjelaskan, community center diharapkan bisa membuat anak-anak dan keluarganya menetap.
Ia menyebut community center dilengkapi dengan ruang belajar, buku-buku, perlengkapan belajar, internet, televisi, dan sebagainya.
"Jadi konsepnya itu untuk bagaimana membangun SDM untuk mereka bisa tidak tertinggal dari saudara-saudaranya yang lain," kata Risma.
2. Turut laksanakan pemberdayaan ekonomi bagi SAD

Konsep pembangunan community center untuk SAD Sunggai Terep adalah dilakukan untuk memberdayakan eknomoni, terutama saat warga meminta les atau menanam.
"Tetapi ini mungkin mereka bisa nanti kemarin bisa talas itu mudah sekali kalau di hutan begini, ada talas yang memang itu bagus, misalnya talas satoimo, yang bagus untuk pengembangan fisiknya itu dengan harapan mereka bisa stay," kata dia.
3. SAD bisa tempati hunian layak dan tak nomaden lagi

Risma juga berharap SAD kedepannya bisa menempati tempat yang layak huni dan tidak lagi hidup secara nomaden atau berpindah-pindah. Dia mengaku mendapat permintaan pembangunan community center serupa dari SAD lainnya, dan bakal diupayakan untuk difasilitasi.
"Tadi katanya ada satu lagi minta, tapi kalau di luar Jawa ada banyak ada di Kalimantan, ada di Papua, ada di Batam, tapi memang kadang konsepnya tidak sama persis," kata dia.
4. Berharap warga SDA bisa sejajar dengan komunitas lain

Dengan adanya community center, Risma berharap SDA nanti bisa sejajar dengan warga Indonesia yang lainnya, yang bukan dari komunitas adat terpencil.
"Tapi mereka adalah komunitas yang sama dengan yang lain," kata Mantan Walikota Surabaya itu
Sedangkan untuk bantuan sosial, dia mengatakan sudah ada perekaman data dan telah mulai dibantu dengan BPNT.