Detik-Detik Jelang Kebakaran Pertamina Plumpang, Warga Tepar Hirup BBM

Jakarta, IDN Times - Ketua Rukun Warga 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Abdus mengungkapkan peristiwa yang mengawali terjadinya kebakaran di perumahan warga sekitar depo Pertamina Plumpang.
Abdus memaparkan delapan warga sempat terkapar mencium bau aroma tak sedap sebelum dentuman keras terdengar dari arah depo. Aroma itu, menurut Abdus, seperti bau bahan bakar minyak (BBM) yang sangat menyengat. Itu membuat sebagian warga yang hanya berjarak lima meter dari depo Pertamina tumbang.
“Sebelum dentuman ledakan itu ini area, dua RW ini dipenuhi hawa BBM. itu
sampai sampai ada yang muntah dan ada yang pingsan,” ujarnya.
Selang beberapa saat, kata dia, terjadi tiga kali dentuman dari depo Pertamina. Saat itulah, api tiba-tiba menyambar rumah-rumah warga di sekitar lokasi.
“Itu (tadinya) gak ada api, cuss itu langsung warga itu 7-8 orang luka bakar,” kata Abdus.
Abdus memastikan, saat peristiwa tidak sedang hujan dan tidak ada petir yang menyambar depo Pertamina.
“Gak ujan, sebelum kejadian ujannya. Gak ada (petir),” kata Abdus.
Senada dengan Abdus, salah seorang korban warga RT 06, Bambang sebut rumahnya habis dilahap api dalam waktu singkat. Bahkan, ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang penting dari dalam rumah. Termasuk mobil dan dua motornya yang tersisa kerangka.
“Awalnya bunyi cesss, aroma pahit sampai ke tenggorokan selama lima menit, abis itu baru ledakan,” kata Bambang di depan rumahnya.
Bambang, istri, dan seorang anaknya berhasil melarikan diri. Barang dan seisi rumah Bambang terbakar tak tersisa.
“Hanya baju ini yang tersisa,” kata pendatang dari Surabaya ini sambil memegang sehelai baju yang ia kenakan. “Ijazah, sertifikat tanah, semua gak tersisa,” sambungnya.
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara mendapat laporan kebakaran depo Pertamina itu terjadi pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.11 WIB. Api kemudian menyambar ke sejumlah rumah di Jalan Tanah Merah Bawah RT/ RW 12/09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Sejauh ini, korban meninggal dilaporkan berjumlah 17 orang.