Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dugaan Pelecehan Seksual di IAIN Kediri, Ada Pelaku Lain

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Kediri, IDN Times - Oknum dosen pelaku pelecehan seksual di IAIN Kediri diduga tidak hanya satu orang saja. Dugaan ini mencuat setelah sebuah akun Twitter @heyloooobby bersuara. Pemilik akun tersebut mengaku merupakan mahasiswi IAIN Kediri dan pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen lain. Dalam cuitannya, pemilik akun menuturkan peristiwa tersebut terjadi pada 2017 lalu.

1. Korban mahasiswa prodi hukum keluarga Islam

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Akun @heyloooobby mengaku sebagai mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam IAIN Kediri. Saat itu korban duduk di bangku semester 1 dan diajar oleh seorang dosen dengan inisial A.

Waktu pelajaran, dosen tersebut sering mengatakan kalimat mesum kepada korban. Tak jarang dosen mesum tersebut memanggilnya dengan kata-kata sayang, dan menginformasikan semua kegiatan perkuliahan kepada korban.

"Haloo kak, aku juga sebagai salah satu korban waktu aku semester 1. Aku mahasiswi hukum keluarga islam IAIN KEDIRI waktu itu dia masih ngajar di jurusanku th 2017. Waktu pelajaran berlangsung dia bilang gini "kyai atau ustadz kalo lihat pahanya kiki pasti tergoda"," cuit akun itu.

2. Pelecehan terjadi saat pelaksanaan ujian

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Peristiwa pelecehan seksual yang sangat membekas bagi @heyloooobby terjadi saat pelaksanaan ujian akhir. Saat itu seharunya pelaksanaan ujian dilakukan di gedung fakultasnya. Namun dosen tersebut mendadak memindahkan lokasi ujian ke gedung Ushuludin. Pelaksanaan ujian sendiri dilakukan secara tertutup. Dosen tersebut memanggil mahasiswanya satu persatu di sebuah ruangan.

3. Tangan korban dipegang dan dipaksa berkata cinta ke dosen

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Korban kemudian diberikan pertanyaan oleh dosen tersebut. Namun pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab oleh korban. Dosen kemudian meminta korban meletakkan tangan di atas meja.

Korban hanya bisa menurut saja, namun ternyata dosen tersebut memegang erat tangan korban. Selama ujian berlangsung, tangan korban tidak dilepaskan oleh dosen ini. Dosen memberikan 5 pertanyaan yang semuanya tidak bisa dijawab oleh korban karena tidak fokus. Karena tidak bisa menjawab, dosen tersebut memberikan syarat lain. Korban harus mengatakan cinta kepada dosen tersebut.

4. Kirim pesan singkat dan ajak korban kencan

Kampus IAIN Kediri. IDN Times/ istimewa

Karena takut, akhirnya korban menuruti kemauan dosen itu. Namun ternyata dosen tidak melepaskan tangan korban. Setelah sedikit memaksa, korban akhirnya berhasil melepaskan tangannya.

Saat hendak keluar ruangan, dosen tersebut dengan depat mengambil tangan korban dan menciumnya. Korban langsung lari keluar dan menangis. Setelah peristiwa tersebut, pelaku mengirimkan pesan singkat kepada korban. Pelaku memanggil sayang dan mengajak korban keluar untuk kencan. Pesan tersebut tidak terlalu digubris oleh korban.

IDN Times sendiri telah melakukan upaya klarifikasi terhadap pemilik akun tersebut. Namun hingga kini belum ada tanggapan dari akun @heyloooobby ini.

5. Tim advokasi mengakui ada dugaan pelaku pelecehan seksual lain

Bangunan gedung di IAIN Kediri. IDN Times/ istimewa

Sementara itu, salah seorang anggota tim advokasi korban pelecehan seksual di IAIN Kediri, Ahmad Eko Hadi membenarkan adanya dugaan pelaku pelecehan seksual lain. Pelaku tersebut diduga kuat juga merupakan dosen di kampus ini. Beberapa korban telah melaporkan tindakan pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum dosen IAIN Kediri.

"Berdasarkan keterangan yang kita dapat dari beberapa korban yang melapor, memang pelecehan diduga dilakukan tidak hanya oleh satu dosen yang telah di sanksi itu, namun ada dosen lain juga," ujarnya, Selasa (24/8/2021).

6.Telah laporkan kasus ke pihak rektorat

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya bersama dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) masih mencari bukti-bukti atas kasus tersebut. Meskipun demikian dugaan kasus yang dilakuakan oknum dosen itu telah dilaporkan ke rektorat, dan kini pihaknya masih menunggu tindakan lanjutan dari pihak kampus.

"Sudah kita laporkan juga yang laporan dari korban lainnya dengan pelaku yang berbeda, kita tunggu saja," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Zumrotul Abidin
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us