Epidemiolog Unsoed Dukung Rencana Penghentian PPKM: Kan Memang Turun

Jakarta, IDN Times - Rencana pemerintah untuk menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dianggap tepat. Hal ini seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia.
Dukungan tersebut setidaknya disampaikan Epidemiolog lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Yudhi Wibowo.
"Kalau menurut data, itu (kasus COVID) trennya kan menurun. Kalau memang menurun, ya saya kira (rencana penghentian PPKM) boleh dipertimbangkan," kata dia seperti disitat ANTARA, Senin (26/12/2022).
1. PPKM dihentikan, cakupan vaksinasi perlu terus ditingkatkan

Walau nantinya PPKM bakal dihentikan, kata dia, cakupan vaksinasi COVID utamanya vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) harus tetap terus ditingkatkan. Menurutnya, minimal hingga 80 persen.
Sebab hal itu terbukti ketika sempat terjadi kenaikan kasus COVID, di mana angka kematian maupun jumlah pasien yang dirawat, jauh menurun dari sebelumnya.
2. Masih dilakukan pengkajian masak-masak

Sejauh ini, Yudhi mengatakan, rencana penghentian PPKM masih terus dikaji oleh Kementerian Kesehatan RI bersama para ahli epidemiologi.
"Di pusat kan banyak pakar-pakar, pertimbangannya sudah sangat banyak. Kalau saya secara pribadi sudah oke (PPKM dihentikan) sih," tegas dia.
3. PPKM nantinya bisa dipertimbangkan lagi

Saat disinggung mengenai kemungkinan adanya peningkatan kasus COVID kembali setelah penghentian PPKM, Yudhi menegaskan, semua tergantung kebijakan pemerintah.
Di mana, Pemerintah disebut bisa segera mengambil tindakan pengendalian. Bahkan, kata dia, jika diperlukan pembatasan kegiatan masyarakat dapat dipertimbangkan lagi.