Gereja di Ogan Ilir Dirusak, Polisi Buru 6 Terduga Pelaku

Jakarta, IDN Times - Penyerangan terhadap tempat ibadah kembali terjadi. Kali ini terjadi pada Gereja Katholik Stasi Santo Zakaria Rantau Alai Praoki Ratu Rosario Seberang Ulu, Keuskupan Agung Palembang, Dusun 3, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
1. Enam orang tidak dikenal mendatangi gereja

Enam pria yang tidak dikenal mendatangi Gereja Katholik Stasi Santo Zakaria Rantau Alai Praoki Ratu Rosario Seberang Ulu, pada Kamis (8/3) pukul 00.30 WIB. Mereka mengendari tiga sepeda motor.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan pengumpulan keterangan saksi serta barang bukti terkait kasus perusakan itu," ujar Kepala SPK Polsek Rantau Alai Aiptu Sahil Arsyad.
Namun, seperti dilansir Antara, kejadian ini baru dilaporkan ke Polsek Rantau Alai sekitar pukul 01.30 WIB, dan dilanjutkan ke Polres Ogan Ilir pada pukul 05.40 WIB.
2. Pelaku memaksa masuk dengan merusak pintu masuk gereja

Pelaku masuk ke gereja dengan cara memecahkan dinding pintu depan menggunakan palu dan melepaskan daun jendela.
Kemudian pelaku memecahkan kaca dengan batu kali, menumpukkan kursi plastik, dan patung Bunda Maria di tengah ruangan dan membakarnya.
Setelah melakukan perusakan dan pembakaran, pelaku melarikan diri. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera ke lokasi kejadian membantu memadamkan kobaran api, sehingga kebakaran besar dapat dihindari.
Padahal, gereja tersebut baru selesai direnovasi dan diresmikan pemakaiannya kembali pada Minggu (4/3) oleh Uskup Palembang.
3. Polisi masih memburu pelaku perusakan gereja

Polsek Rantau Alai dibantu Polres Ogan Ilir masih mengejar enam pelaku perusakan Gereja Katholik itu.
Sahil Arsyad mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus penyerangan ini, untuk mengungkap pelaku dan motif perusakan gereja.
"Berdasarkan petunjuk lapangan tersebut diharapkan bisa segera diungkap pelakunya, dan dilakukan pengejaran untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum," ujar Sahil.
4. Polri masih menyelidiki penyebab maraknya penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama
Polri menyatakan tidak tinggal diam terhadap maraknya kasus penyerangan tokoh agama dan tempat ibadah. Kepolisian juga mengklaim telah membentuk tim untuk menangani kasus-kasus intoleransi ini.
"Masih dalam lidik. Otomatis pasti bekerja secara gabungan beberapa fungsi," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada IDN Times.