Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hal Ini yang Dilakukan Pemerintah untuk Mengatasi Kemacetan Jakarta

Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Jakarta, IDN Times – Farida Makhmudah, Kepala Bagian Humas dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengungkapkan, berdasarkan perhitungan dari Bappenas, dampak kerugian dari sisi keuangan akibat kemacetan menyentuh angka Rp 67,5 triliun pertahun untuk wilayah Jakarta. 

Sedangkan kerugian yang dialami untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Untuk itu, BPTJ dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkoordinasi menindaklanjuti program peningkatan layanan angkutan umum dan penanggulangan kemacetan. 

Kerugian yang seharusnya tidak perlu terjadi ini, membuat BPTJ mulai menetapkan beberapa terobosan. 

Push and pull policy

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150829/kereta3_macet.jpg

BPTJ bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan berbagai kebijakan untuk mengatasi kemacetan di wilayah Jabodetabek.

Yakni penerapan ganjil-genap, pegaturan sepeda motor, ramp metering di Tol, electronic enforcement hingga pegaturan angkutan barang.

Untuk bisa mem-push kebijakan tersebut, Pull Policy yang dipersiapkan adalah menyiapkan lajur khusus angkutan umum di wilayah Jabodetabek, Park and Ride yang memadai, menyiapkan berbagai alternatif angkutan umum seperti Shuttle, JR Connexion dan JA Connexion. 

Penataan 17 titik kemacetan di stasiun kereta

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20151024/kompasianacom.jpeg

17 titik yang akan dibenahi antara lain berada di stasiun Jatinegara, Sudirman, Juanda, Tanah Abang, Depok Baru, Pasar Minggu, Cawang, Manggarai, Kebayoran, Cikini, Jakarta Kota, Duren Kalibata, Palmerah, Grogol, Tebet, Klender dan Karet.

Integrasi sistem pembayaran e-ticket

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171203/penerapan-e-toll-c0f6354c3c665e9d2eec13e2010dbaff.jpg

Connexion card (pembayaran e-ticket) adalah kartu dengan platform chip base dan dapat digunakan menjadi tiket elektronik antar moda transportasi di wilayah Jabodetabek. Cara ini dipilih karena dinilai lebih cepat dan dapat mengurangi antrian yang menimbulkan kemacetan.

Pengaturan Sepeda Motor

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20151230/555e4f140423bd7f6a8b456b-ab3b8a29d1d9697084d5639b4587ce95.jpeg

Pembatasan penggunaan sepeda motor di lokasi eksisting memberi penghematan biaya transportasi sebesar Rp 296 juta per hari dari Rp 103 millar per tahun. Kriteria penghematan yaitu waktu tempuh, biaya, operasi Kendaraan dan tingkat kecelakaan.

Penyiapan lajur khusus angkutan umum

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171203/antarafoto-uji-coba-bus-metrotrans-211117-riv-3-a2031c2c29d0d742a1bef9d1140a0647.jpg

Saat ini, ada tiga trayek dilayani dengan Transjabodetabek premium menggunakan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU).  Yaitu trayek Mega City (Bekasi Barat)–Plaza Senayan (Jakarta), Botani Square (Bogor) – Plaza Senayan (Jakarta), dan  Grand Dhika (Bekasi Timur)-Jakarta yang direncanakan mulai ujicoba pada 12 Desember 2017. 

Integrasi Pengaturan Lalu-Lintas

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20151117/198453-libur-paskah-puncak-macet-panjang-663-382-871a053e83192e5321c79fe6c23328ba.jpg

Cara yang dipilih ini adalah dengan menyiapkan Pusat Pengendali Lalu Lintas dan Variable Message Signs

Untuk jangka pendek, penerapan program ini dapat meningkatkan kinerja lalu lintas, meningkatkan penggunaan angkutan umum dan efisiensi biaya transportasi. BPTJ sendiri menargetkan implementasi dari program ini di akhir 2018.

Pengembangan MRT

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160602/4-8cd00ec54f66228a0e5772570329dc03.jpg

Pengembangan MRT fase Selanjutnya adalah Barat-Timur MRT. Hal ini dikarenakan demand yang cukup tinggi.

Program inilah yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di daerah Jabodetabek, sekaligus menekan kerugian-kerugian yang sebenarnya tidak perlu terjadi akibat kemacetan.

Bagaimana menurut kamu?

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us