Hanura Kubu Daryatmo Sesalkan Pernyataan OSO ke Wiranto

Jakarta, IDN Times - Partai Hanura kubu Daryatmo menyesalkan pernyataan Oesman Sapta Odang (OSO) yang menyudutkan Wiranto sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas kegagalan partai tersebut menuju Senayan karena tidak memenuhi ambang batas Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
Hal itu dikatakan OSO beberapa waktu lalu dalam acara buka bersama Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan DPD RI di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
1. Apa yang disampaikan OSO sangat tidak pantas

Menurut Daryatmo, pernyataan tersebut bukan hanya menodai puasa ramadan, melainkan juga karena disampaikan di depan presiden.
"Kami menyesali pernyataan yang disampaikan oleh Oesman Sapta, sebab menodai puasa ramadan di mana kita dalam suasana meningkatkan silaturahmi dan disampaikan di hadapan presiden, seharusnya dalam suasana penuh tata krama, itu marwahnya," ujar Daryatmo di DPP Hanura, Bambu Apus, Jakarta Timur melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/5).
2. OSO harusnya berterima kasih kepada Wiranto

Seharusnya, Daryatmo menjelaskan, OSO harus hormat dan berterima kasih kepada Wiranto karena diberikan amanah sebagai ketua umum partai, bukan malah melempar kesalahan atas kekalahan tersebut.
"OSO menjadi Ketum Partai Hanura, kan karena restu Wiranto pendiri partai dan ketum sebelumnya, dikarenakan Wiranto diangkat oleh presiden menjadi menko polhukam, yang tugasnya mengoordinasikan masalah berkaitan dengan politik, hukum dan keamanan," jelas Daryatmo.
3. Partai Hanura semakin terpuruk di bawah kepemimpinan OSO

Menurutnya, seiring berjalannya waktu, Partai Hanura di bawah kepimpinan OSO bukan semakin solid, tetapi terjadi perpecahan akibat model kepemimpinan yang mengabaikan mekanisme dan aturan partai dalam mengambil keputusan. Akibatnya, mayoritas kader militan partai Hanura melakukan perlawanan dengan menyelenggarakan Munaslub II yang memberhentikan OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
"Oleh karena itu, tidak heran partai kami gagal memenuhi ambang batas PT, namun anehnya, justru OSO menyalahkan Wiranto sebagai penyebabnya. Tanggung jawab partai Hanura itu ada di tangan OSO bukan di tangan Wiranto sebagai ketua dewan pembina, jadi tidaklah berlebihan apabila kita menduga OSO mau lari dari tanggung jawab,” tandas dia.
“Dan ini membuktikan keyakinan mayoritas kader, bahwa partai Hanura di bawah kepemimpinan OSO tidak banyak yang bisa diharapkan," sambung Daryatmo.
4. Daryatmo minta OSO mundur dari jabatan Ketum Partai Hanura

Mantan Perwira Tinggi TNI ini pun lantas menegaskan, alangkah baiknya OSO mengintrospeksi diri kemudian mundur dari jabatan Ketum Partai Hanura karena sudah gagal menjalankan tugasnya.
"Untuk itu, kiranya tidaklah berlebihan juga bila kami kader dan simpatisan Partai Hanura menuntut Oesman Sapta Odang bertanggung jawab atas keterpurukan Partai Hanura pada Pemilu 2019, dengan secara kesatria mundur dari kepemimpinan Partai Hanura," tegas Daryatmo.