Hasan Nasbi ke Jubir: Informasi yang Sampai ke Publik Harus Jernih

- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menitipkan pesan khusus bagi enam juru bicara yang dilantik pada Senin (18/11/2024) di Gedung Kriya Bhakti, Kementerian Sekretariat Negara.
- Hasan mengingatkan agar informasi yang disampaikan tidak tergesa-gesa dan harus jernih untuk memuaskan dahaga publik.
- Selain itu, pesan lain yang disampaikan oleh Hasan mengingatkan agar para juru bicara tidak bersikap emosi dan impulsif bila menerima suatu informasi.
Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menitipkan pesan khusus bagi enam juru bicara yang dilantik pada Senin (18/11/2024) di Gedung Kriya Bhakti, Kementerian Sekretariat Negara.
Hasan mengibaratkan informasi seperti air. Sehingga air yang keluar dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) harus jernih, bisa dikonsumsi dan dapat memuaskan dahaga publik bila butuh informasi.
Sedangkan kantor komunikasi diumpamakan sebagai kantor pembawa pesan. Pembawa pesan itu, kata Hasan, perlu jernih.
"Sebab, dia bisa memicu perang karena keliru berbicara. Pembawa pesan ini harus jernih karena dia sebenarnya bisa menghentikan perang karena dia berbicara benar. Bahkan, karena berbicara benar bisa dijaga agar tidak perang," ujar Hasan pada pagi ini ketika memberikan sambutan.
Ia juga mengingatkan saat ini merupakan situasi yang jauh lebih kompleks dibandingkan pemerintahan lalu. "Bila air yang keluar dari kantor komunikasi tidak jernih maka masyarakat bisa salah paham. Masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah," tutur dia.
Siapa saja keenam juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan yang dilantik pada hari ini?
1. Hasan Nasbi ingatkan juru bicara tak boleh tanggapi informasi dengan emosi

Lebih lanjut, pesan lain yang disampaikan oleh Hasan mengingatkan agar para juru bicara tidak bersikap emosi dan impulsif bila menerima suatu informasi. "Para pembawa pesan ini juga tidak boleh pemarah," kata mantan direktur lembaga survei itu.
"Mari resapi semua informasi. Mari menimbang-nimbang semua informasi sebelum disampaikan keluar. Jangan sampai kecepatan mengorbankan akurasi. Jangan tergesa-gesa kemudian mengorbankan kepentingan bangsa dan negara," imbuhnya.
2. Daftar enam juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan yang dilantik hari ini

Berikut adalah daftar enam juru bicara yang dilantik Hasan Nasbi pada hari ini:
- Ujang Komaruddin (pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia)
- Philips Vermonte (eks Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia
- Adita Irawati (eks juru bicara Menteri Perhubungan)
- Prita Laura (eks Tenaga Ahli Madya di Kantor Staf Presiden dan eks jurnalis televisi)
- Dedek Prayudi (Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia)
- Hariq Wibawa Satria (eks juru bicara TKN Prabowo-Gibran)
Selain itu, ada pula enam tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Kepresidenan yang ikut dilantik pada hari ini. Mereka adalah Tubagus Arie Rukmana, Hamdan Hamedan, Wahyu Andrianto, Albert Tarigan, Pandji Setiadi Nugraha, dan Ricky Tamba.
Hasan juga mengambil sumpah dan mengangkat tiga staf khusus Kantor Komunikasi Kepresidenan yaitu Tjut Andjani, Hafizul Mizan, dan Syahril Ilhami.
3. Enam jubir dilantik untuk berbagi tugas

Hasan juga menjelaskan alasannya melantik enam juru bicara di Kantor Komunikasi Kepresidenan. Salah satunya untuk berbagi tugas sesuai dengan bidang masing-masing.
"Mungkin bukan pembagian tugas tapi ada yang punya spesialisasi. Ada yang punya spesialisasi di urusan luar negeri, ada yang punya spesialisasi di urusan pemerintahan," ujar Hasan.
"Ada yang punya spesialisasi di urusan politik dan di urusan hukum. Ada juga nanti yang akan (mengurus) bagian ekonomi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hasan menyebut, dibentuknya jubir di Kantor Komunikasi Kepresidenan ini adalah untuk mengakomodir permintaan wawancara maupun undangan diskusi dari berbagai pihak.
"Dengan adanya tenaga utama yang menjadi juru bicara dan komunikasi kepresidenan, setidaknya jauh lebih banyak permintaan-permintaan, interview, wawancara, datang ke televisi maupun datang ke diskusi-diskusi yang bisa kami penuhi nanti," tutur dia.