Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Heboh Isu Jokowi Akan Reshuffle Kabinet, Kasetpres: Tunggu Waktunya

Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta a Heru Budi Hartono usai mengukuhkan paskibraka di Balai Agung, Rabu (14/8/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Kepala Sekretariat Presiden tidak memberikan banyak komentar terkait kabar Presiden Jokowi akan merombak kabinetnya sebelum 17 Agustus 2024.
  • Presiden Jokowi mengatakan bahwa reshuffle bisa terjadi apabila diperlukan, karena beliau memiliki hak prerogatif untuk melakukan hal tersebut.
  • Isu muncul bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle menteri dari PDI Perjuangan dan NasDem, dengan sembilan menteri berasal dari PDI Perjuangan dan satu dari NasDem.

Jakarta, IDN Times - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono tidak banyak komentar terkait kabar Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan merombak (reshuffle) kabinetnya sebelum 17 Agustus 2024.

Heru yang juga Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta hanya menebar senyum. Dia mengatakan, tunggu waktunya. Hal tersebut diungkapkan Heru usai mengukuhkan pasukan pengibaran bendera Pemprov DKI Jakarta untuk 17 Agustus.

"Nanti tunggu waktunya," ujarnya singkat.

1. Jokowi tegaskan punya hak prerogatif ganti menteri dan wakil menteri

Presiden Jokowi memberikan sejumlah tanda bintang jasa dan kehormatan ke sejumlah tokoh dan pejabat. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Presiden Jokowi tak menampik beredarnya isu akan me-reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi mengatakan, reshuffle bisa saja terjadi apabila diperlukan.

"Kalau diperlukan, saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan, saya punya hak prerogatif," ujar Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).

2. Muncul isu menteri dari PDIP dan NasDem akan kena reshuffle

Presiden Jokowi memberikan sejumlah tanda bintang jasa dan kehormatan ke sejumlah tokoh dan pejabat. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Diketahui, jelang peringatan HUT ke-79 RI, muncul isu Presiden Jokowi akan me-reshuffle menteri dari PDI Perjuangan dan NasDem. 

PDI Perjuangan memiliki jumlah menteri paling banyak di Kabinet Indonesia Maju. Tak heran, sebab PDI Perjuangan merupakan partai "rumah" Jokowi sebelum akhirnya dianggap bukan kader banteng lagi, karena mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Tercatat, ada sembilan menteri dan wakil menteri yang berasal dari partai berlambang banteng moncong putih itu. Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Kemudian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Bintang Ayu Darmawati; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas; Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

3. NasDem hanya menyisakan satu kursi

Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar. (www.instagram.com/@siti.nurbaybakar)

Sementara itu, hanya tersisa satu menteri dari NasDem, yakni Siti Nurbaya yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Di awal periode kedua Jokowi, NasDem sempat mendapat jatah tiga kursi. Johny G Plate lengser dari kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) karena menjadi terpidana kasus korupsi BTS, dan Syahrul Yasin Limpo yang terseret kasus gratifikasi di Kementerian Pertanian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Dini Suciatiningrum
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us