Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Heboh! Profesor Muda Unas Jakarta Diduga Plagiat Dosen UMT

Universitas Nasional Jakarta (dok Unas)

Jakarta, IDN Times - Profesor dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta yang merupakan dekan fakultas ekonomi diduga melakukan plagiarisme. Profesor bernama Kumba Digdowiseiso mencatut sejumlah nama dosen Unversitas Malaysia Terengganu (UMT) tanpa izin.

Mengutip laporan dari Retraction Watch.com, pada awal tahun, sejumlah dosen di UMT mendapat laporan bahwa nama mereka muncul di daftar nama penulis makalah Kumba.

"Rekan (dosen) tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya untuk cerita ini. Saat sedang mencari di Google Scholar dan menyadari bahwa ada nama mereka, dan banyak nama lain dari departemen mereka, berulang kali muncul di samping nama penulis yang tidak mereka kenal: Kumba Digdowiseiso, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Nasional di Jakarta, Indonesia," tulisnya dilansir dari Retraction Watch.com, Jumat (12/4/2024).

1. Dosen UMT tidak mengenal Kumba

Kumba Digdowiseiso/dok Unas

Salah satu profesor keuangan dari UMT, Safwan Mohd Nor, mengaku marah saat mengetahui namanya digunakan di makalah tanpa izin 

"Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini," katanya.

Nor menerima byline yang tidak diinginkan pada empat makalah yang diterbitkan di jurnal yang tidak diindeks oleh Web of Science Clarivate. Para editor jurnal tersebut belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

"Ini seperti penipuan atau jurnal predator," kata Nor kepada Retraction Watch.

Nor mengatakan, setidaknya 24 staf di universitas telah ditambahkan ke dalam daftar penulis di makalah tersebut.

Menurut Nor, Digdowiseiso tidak bertemu dengan dosen fakultas dan tidak pernah ada kesepakatan kerjasama. 

“Dia baru saja datang berkunjung dan tiba-tiba kami melihat nama kami di

2. Tak pernah ada kesepakatan kerja sama

Momen saling berjabat tangan saat halal bihalal. Pexels/Kampus Production

Menurut Nor, Kumba tidak bertemu dengan dosen fakultas universitasnya dan tidak pernah ada kesepakatan kerja sama. 

“Dia baru saja datang berkunjung dan tiba-tiba kami melihat nama kami di surat kabar itu,” kata Nor.

Menurut Nor, Kumba sedang dalam proses menghapus nama-nama tersebut. Namun pihaknya masih menemukan nama mereka masuk dalam jurnal.

"Menghapusnya tidak mengubah fakta bahwa Kumba Digdowiseiso telah melakukan pelanggaran akademis yang serius,” tulis Nor dalam e-mail.

“Aneh, banyak nama kami yang masih digunakan secara ilegal dan ditampilkan di situs jurnal dan Google Cendekia tersebut,” kata Nor.

"Fakultas kita juga berencana mengadakan pertemuan dengannya, lalu kenapa dia mengklaim masalah itu sudah selesai?" tegasnya

Fahirah Syaliza Mokhtar, dosen lain di fakultas tersebut dan penasihat hukum universitas, meminta agar nama mereka dicabut dari artikel tersebut. Artikel tersebut juga harus dicabut dari jurnal.

"Jika (Kumba) ingin melanjutkan penerbitan jurnal, kami tidak mempermasalahkannya, namun kami ingin memastikan nama kami telah dicabut dari jurnal," ujar Mohtar.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UMT, Azwadi Ali, mengatakan, Kumba memang bertemu dengan manajemen untuk membahas mobilitas mahasiswa, kuliah tamu, dan potensi kolaborasi penelitian tahun lalu.

 “Tapi kami tidak tahu hal ini mungkin terjadi,” katanya.

3. Kumba klaim masalah sudah selesai

plagiarism checker (https://www.duplichecker.com/)

Sementara itu, Kumba mengaku telah melakukan kontak dengan salah satu dosen di universitas tersebut dan mengatakan kepada Retraction Watch bahwa masalah ini telah selesai.

Namun sayang, banyak nama staf yang masih tetap dipublikasikan secara online sehingga membuat Fakultas Bisnis, Ekonomi dan Pembangunan Sosial di UMT ikut terdampak.

4. Unas nilai hal tersebut masalah pribadi

Instagram Story Unas/dok Unas

Sementara itu, dalam unggahan story media sosial resmi Instagram @Unas1949, disebutkan, pihak FBESD UMT sudah melakukan rapat internal dan memutuskan bahwa hal tersebut merupakan masalah pribadi. 

"Dengan demikian, tindakan tersebut tidak memerlukan intervensi/tindakan lebih lanjut dari pihak universitas maupun fakultas," tulis pernyataan tersebut.

Unas menerangkan, Kumba sebagai Dekan FEB Unas dan Prof Suriani sebagai Dekan FBESD UMT bersama Dr Jumadil Saputra akan berkolaborasi dalam sebuah acara pada 19 April 2024.

"Kami tidak akan memberikan pernyataan apa pun sebelum itu," ucapnya.

IDN Times juga sudah menghubungi Kumba Digdowiseiso, tetapi sampai berita ini ditulis belum ada tanggapan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Dini Suciatiningrum
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us