IDI Kembali Berduka, 7 Dokter Meninggal Kala Melawan COVID-19

Jakarta, IDN Times - Pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali menyampaikan berita duka.
Dokter Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna, MHSc, meninggal dunia Senin (23/3) di salah satu rumah sakit rujukan nasional penanganan virus corona, RSUP Persahabatan.
"IDI kembali berduka," tulis akun Twitter resmi @PDIDI.
1. 6 dokter meninggal di tengah pandemik virus corona

Dengan berpulangnya dr. Bambang, menambah deretan dokter yang meninggal di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Sebelumnya IDI mengumumkan enam dokter yang meninggal dalam melaksanakan tugasnya yakni:
1. dr Hadio Ali SpS, IDI cabang Jakarta Selatan;
2. dr Djoko Judodjoko, SpB, IDI cabang Kota Bogor;
3. dr Laurentius P, SpKJ, IDI cabang Jakarta Timur;
4.dr Adi Mirsaputra SpTHT, IDI cabang Kota Bekasi;
5. dr Ucok Martin SpP, IDI cabang Medan;
6. dr Toni Daniel Silitonga, IDI cabang Bandung Barat.
2. Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHSc adalah Guru Besar FKM UI

IDN Times mencoba mengonfirmasi Ketua IDI Daeng M Faqih namun hingga berita ditulis belum ada tanggapan. Dokter Bambang merupakan dokter umum yang buka praktik di bilangan Jakarta Barat. IDN Times mencoba mengonfirmasi kabar duka tersebut kepada pihak UI.
“Betul bahwa Prof Dr dr Bambang Sutrisna, MHSc adalah Guru Besar FKM UI dan saat ini UI tengah berduka atas berpulangnya beliau. Saat ini kami masih mencari informasi dari sumber yang akurat,” kata Humas UI, Egia Etha Tarigan.
3. dr. Bambang tengah menerima pasien suspect virus corona

Mengingat pihak UI masih terbatas informasinya, IDN Times mencoba melacak keluarga dr. Bambang yang sekiranya bisa memberi informasi lebih lanjut. Akhirnya ditemukan akun Instagram @nonznonz dengan nama pemilik Leonita Triwachyuni, yang diketahui anak dari dr Bambang.
IDN Times mengirim direct message ke akun @nonznonz, namun belum ada balasan. Tapi yang jelas, di dalam IG Stories-nya, Leonita mengunggah beberapa keterangan ihwal meninggalnya sang ayah.
Leonita dalam unggahannya mengatakan, ayahnya tertular COVID-19 di ruang praktiknya. Saat itu, dr. Bambang tengah menerima pasien yang berobat, namun diketahui yang bersangkutan merupakan suspect virus corona.
“Ayah bisa dibilang bandel, disuruh jangan praktik, bilangnya kasihan dari orang jauh. Ternyata pasien yang dibilang kasihan itu adalah suspect COVID-19 dengan rontgen paru-paru sudah putih semua. Pasien tersebut yang pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu,” tulis Leonita.
4. Anak dr. Bambang yakin sang ayah meninggal karena terpapar virus COVID-19

Kemudian Leonita menuturkan, ayahnya mengeluhkan gejala khas COVID-19 seperti demam dan gangguan pernapasan, usai kontak dengan pasien suspect tersebut.
Lalu, Leonita membawa ayahnya ke rumah sakit hingga akhirnya yang bersangkutan menjalani perawatan di ruang isolasi. Saat di ruang isolasi, kata dia, ayahnya sempat menelepon karena mengeluh sesak tak tertahan.
“Dibawa ke RS, sesak gak membaik. Saturasi terus turun, RPJ (resusitasi jantung paru), intubasi, dan meninggal,” kata Leonita.
Leonita yakin, ayahnya meninggal karena tertular dari orang yang memaksakan pulang dari rumah sakit meski dirawat karena suspect virus corona.