Ini 5 Penjelasan Pengelola Gedung BEI terkait Kasus Selasar Ambruk

Jakarta, IDN Times - Menanggapi isu kurangnya pemeliharaan atau pengawasan terhadap selasar di Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ambruk pada Senin (15/1) lalu, pengelola Gedung BEI Farida Riyadi angkat bicara.
1. Tidak perlu maintenance khusus

Farida mengatakan robohnya selasar tidak berkaitan dengan pemeliharaan khusus.
“Kalau struktur gedung berada di luar dan kena udara luar itu harus dikasih pehatian khusus karena kena cuaca. Tapi karena ini di dalam (gedung), jadi gak ada treatment khsusus, kecuali yang menyangkut elektronik,” kata dia di depan Gedung BEI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 16 Januari.
2. Dibangun dengan kontraktor berbeda

Terkait perusahaan konstruksi yang membangun gedung BEI, Farida mengatakan, dua tower tersebut didirikan dengan kontraktor yang berbeda.
“Dibangun oleh dua kontraktor yang berbeda. Tower 1 dibangun duluan selisih 2-3 tahun dari Tower 2,” kata dia.
Perihal kerja sama pihak BEI dengan perusahaan konstruksi yang membangun Tower 2 atau tempat selasar roboh, Farida mengatakan, hal tersebut belum ditentukan pihak pengelola.
3. Menepis dugaan persulit pemeriksaan

Sebelumnya beredar kabar yang menuding pengelola gedung BEI mempersulit proses pemeriksaan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Cipta Karya, dengan alasan akan mengganggu aktivitas pasar saham. Namun, Farida membantahnya.
“Tidak benar. Apapun data yang ada akan kita berikan. Kalau diperiksa karena kejadian kemarin pihak PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) tidak bisa masuk karena ini masih wewenang polisi,” kata dia.
4. Menunggu pemeriksaan hasil Puslabfor

Untuk penyebab runtuhnya selasar di Tower 2, Farida menambahkan, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
“Penyebab itu belum bisa disampaikan karena itu wewenang Puslabfor dan masih diselidiki juga. Ini bukan wewenang kami untuk kasih statement. Termasuk, berapa kapasitas berat yang mampu ditanggung oleh mezzanine (selasar),” Farida mengakhiri.
5. Gedung sudah berumur 20 tahun
Farida sebelumnya menyebutkan usia bangunan Tower 2, tempat ambruknya selasar diperkirakan telah mencapai 20 tahun.
"Usia bangunan (Tower 1) dibangun sekitar tahun 1994-1995. Sedangkan tower 2 dibangun pada tahun 1997-1998," kata dia saat ditemui awak media di Gedung BEI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).