Inilah Pendapat Rakyat Indonesia Tentang Kabut Asap!

Bencana kabut asap sudah mencuri perhatian banyak pihak. Meskipun tidak semua Indonesia terkena dampak kabut asap. Tetapi semua masyarakat Indonesia selalu menanti perkembangan bencana kabut asap ini. Tidak jarang pemerintah menjadi bulan-bulanan protes yang diajukan oleh masyarakat. Terlebih lagi saat ini teknologi sudah semakin canggih. Tidak perlu datang berdemo di depan kantor pemerintahan. Cukup menuliskan harapan dan protes yang ingin kamu sampiakna dalamsecarik kertas kemudian menyebarkan ke sosial media. Cepat atau lambat pesan tersebut akan dapat dilihat banyak orang termasuk pemerintah Indonesia. Beginilah suara hati masyarakat Indonesia tentang bencana kabut asap.
.jpg)
Foto ini diambil langsung dari Riau. Tidak ada yang tahu tulisan ini benar yang dirasakan oleh anak ini atau orang lain yang meminta anak ini untuk memegang kertas kemudian mengambil fotonya. Tapi, entah kalimat itu milik siapa. Kalimat tersebut adalah suara masyarakat Indonesia yang mendapatkan dampak kabut asap secara langsung. Mereka butuh ke Dokter, kesehatan mereka terganggu.

Anak ini terlihat sangat pesimis melihat pemerintah yang tidak kunjung mampu menghilangkan asap. Haruskah kita mengajarkan generasi muda untuk bersikap pesimis seperti ini? Tapi apa boleh buat, itulah yang mereka rasakan.

Sindiran keras disampaikan oleh pemilik akun instagram ini. Dia menyatakan negerinya indah dalam keadaan berkabut seperti itu. Dia ingin semua orang tahu apa yang dia rasakan. Sangat tidak nyaman menjalani aktifitas sehari-hari bersama dengan kabut asap.

Kalimat ini juga kalimat sindiran, bahwa kabut asap dapat menyebabkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Inilah penyakit yang mulai melanda masyarakat yang terkena kabut asap.

Para pemuda ini menyuarakan bahwa mereka tidak ingin bernasib sama dengan Salai, yaitu olahkan ikan asap. Setiap hari mereka harus menggunakan masker untuk menjaga kesehatan mereka.

Bahkan mulai muncul meme yang mengangkat tema tentang kabut asap. Mereka yang tidak merasakan kabut asap secara langsung mungkin menganggap aksi ini terlalu berlebihan. Tapi kita memang harus lebih membuka mata lagi dengan kasus yang sedang terjadi saat ini.

Banyak pihak yang pedulu dengan bencana ini. Bantuan datang dari berbagai golongan untuk tempat-tempat yang terkena bencana. Tidak kecuali pelajar ini. Dia secara terbuka menawarkan diri sebagai relawan untuk membantu korban bencana kabut asap.

Tetapi masih banyak orang-orang yang tidak bisa memberikan bantuan apa-apa tetap mengandalkan aksi dari presiden dan pemerintah. Tidak jarang juga dari mereka memberikan komentar bahwa pemerintah dianggap lamban dalammengatasi kasus ini. namun, memang memadamkan api dan menghentikkan asap tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Semua pihak saat ini pasti sedang berusaha menuntaskan bencana kabut asap ini.
Mari kita berdoa agar bencana ini segera berakhir. Saudara-saudara kita yang menjadi korban diberikan kesabaran dan ketegaran dalam menghadapinya. Berilah bantuan sebisa yang kamu mampu, #SaveRiau.