Jokowi Imbau Pemda Tutup Mata Teken Perizinan Investor

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo mengimbau pemerintah daerah (Pemda) mempermudah perizinan investor yang berorientasi ekspor. Imbauan itu disampaikannya di depan pimpinan daerah se-Indonesia yang menghadiri Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).
“Kepada daerah kalau ada investasi yang orientasinya ekspor, sudah tutup mata tanda tangan izinnya, secepat-cepatnya,” kata Jokowi.
1. Jokowi juga minta Pemda mempermudah izin pabrik impor
Begitu pula dengan investor yang akan membangun pabrik substitusi impor. Jokowi meminta Pemda untuk memuluskan perizinan demi terciptanya lapangan pekerjaan.
“Tutup mata dan tanda tangan secepat-cepatnya gak usah ditanya sudah saya berikan, tapi mulai kapan? Pembebasan lahan, bantu. Sehingga current account defisit baik dan neraca perdagangan baik,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Investor Asing Tinggalkan Sektor yang Penuh Tenaga Kerja, Mengapa?
2. Jokowi berani lawan negara yang mempersulit Indonesia
Editor’s picks
Jika masalah defisit neraca dagang bisa diatasi, kata Jokowi, Indonesia bisa dengan berani mengambil langkah-langkah balasan bila ada kebijakan negara lain yang merugikan Indonesia.
“Kalau dua ini rampung kita berantem dengan negara lain, berani, yang nge-banned CPO (minyak kelapa sawit) kita, kita potong impor-impor mobil, impor barang. Berani kita. Tapi kalau posisi seperti ini kita hitung-hitungan,” ucap Jokowi.
3. Jokowi heran 33 perusahaan raksasa di RRT tidak ada yang ke Indonesia
Sebelumnya Jokowi sempat singgung perang dagang China dan Amerika Serikat. Ia bingung mengapa 33 perusahaan raksasa tidak ada yang masuk ke Indonesia. Hal itu menurutnya karena mereka tidak ingin dipersulit soal perizinan.
“Padahal kita punya sumber daya alam dan manusia melimpah dan 10 lainnya memilih Kamboja, India, Malaysia, Meksiko, Thailand, ini ada apa? Ini ada apa? Ini harus tanda tanya harus introspeksi ada apa? Problemnya, ruwetnya, perizinan di pusat termasuk juga ruwetnya perizinan di daerah, ruwet semua,” ucap Jokowi.
Baca Juga: PR untuk Jokowi: Regulasi Berbelit Bikin Investor Asing Ogah Masuk RI