Jelang Imlek, Kopi Es Tak Kie Legendaris di Glodok Jadi Incaran Warga

Jakarta, IDN Times - Kuliner legendaris khas Tionghoa yang diwariskan turun-temurun di Pantjoran, Glodok, Jakarta Barat, diburu warga menjelang Imlek. Salah satu tempat makan yang legendaris di sana adalah Kopi Es Tak Kie.
Pemilik Kopi Es Tak Kie, Latif mengatakan, kedai tersebut sudah diturunkan selama tiga generasi berturut-turut. Berawal dari gerobak kaki lima, nasib Latif berubah berkat kegigihan keluarganya berdagang.
“Ya, mungkin dia dagang, dagang, dagang, dapat untung, ya sewa di sini,” kata pria 74 tahun itu saat ditemui IDN Times di Petak Sembilan, Pantjoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (6/2/2024).
Menghitung mundur hari Imlek, kedai Kopi Es Tak Kie tidak berhenti kehabisan pelanggan. Tidak hanya warga lokal, pengunjung dari mancanegara juga ditemukan di kedai kopi bersejarah tersebut.
1. Sejarah dan makna 'Tak Kie'

Kopi Es Tak Kie sudah ada sejak 1927 pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, dagangan ini hanya dijual berkeliling menggunakan gerobak. Pada 1930-an, pemilik usaha kedai Kopi Es Tak Kie ini mulai membuka toko di Glodok, Jakarta Barat.
Nama Tak Kie diambil dari bahasa TiongHoa, yang bermakna kebijakan dan kesederhanaan.
Kemudian, Kie bermakna selalu diingat orang. Filosofi itu kemudian diangkat menjadi nama kedai kopi legendaris yang dikenal warga Jakarta, dengan sebutan Kopi Es Tak Kie.
“Jadi kalau Tak Kie itu artinya orang yang bijak, yang sopan, yang sederhana, apa adanya, ngomong apa adanya, dan pakaiannya pun sederhana,” jelas Latif.
Hingga kini, Kopi Es Tak Kie telah membuka cabang di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Gandaria City, Jakarta Selatan, dan tempat-tempat hits lainnya.
2. Rata-rata pembeli yang datang sudah berlangganan

Windry, salah seorang pembeli mengaku sering mengunjungi kedai Kopi Es Tak Kie, tidak hanya saat Imlek. Lokasi kedai yang strategis dan terletak di pusat pembelanjaan, membuatnya sering berkunjung ke kedai ini.
Windry pun sudah tahu kelegendarisan kedai kopi ini.
“Udah biasa sih, kalau mau makan ke sini,” kata dia.
Windry juga memuji rasa makanan yang disajikan di kedai ini.
“Nasi campur yiyi (tante penjual) emang paling enak menurut aku,” sambungnya.
Nasi campur yang dijual di kedai Kopi Es Tak Kie menjadi favorit pelanggan, karena bumbu dan racikannya yang sedap.
Selain nasi campur, kedai kopi ini juga menjual menu-menu yang beraneka ragam, mulai dari soto hingga bakmi.
Collin, warga Amerika yang datang ke kedai kopi ini juga dibuat terkesan oleh cita rasa makanannya. Dia memang menikah dengan warga lokal keturunan Hakka. Ia pun memuji masakan-masakan di kedai Kopi Es Tak Kie.
“The noodle is very nice,” ujar Collin, saat ditemui di kedai.
Collin mengaku bakal kembali ke Kopi Es Tak Kie, lantaran sajian Chinese food di kedai ini dirasa paling enak di Glodok.
3. Daftar menu Kopi Es Tak Kie

Kopi Es Tak Kie menyajikan menu-menu sederhana yang terdiri dari makanan halal dan nonhalal. Berikut adalah rinciannya:
Makanan
- Nasi campur (nonhalal)
- Nasi tim ayam
- Bakmie ayam
- Bihun ayam
- Kwetiau ayam
- Losupan ayam
- Bakmie pangsit
- Bakmie bakso
- Soup pangsit
- Soup bakso
- Soup Swikiaw
Minuman
- Teh tarik/teh susu
- Teh manis
- Teh panas
- Teh es
- Aqua botol
- Telur ayam kampung.