Jokowi Klaim Angka Kematian Bayi Turun Jadi 17 per Seribu Kelahiran

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengklaim perbaikan di sektor kesehatan telah menunjukkan hasil yang signifikan. Dia mengungkapkan angka kematian bayi mengalami penurunan.
“Angka kematian bayi turun dari sebelumnya 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran di tahun 2023,” kata Jokowi dalam pidato di Sidang Paripurna DPR RI mengenai RAPBN Tahun 2025, Jumat (16/8/2024).
Selain itu, Jokowi mengungkapkan prevalensi stunting juga berhasil ditekan, dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada 2023.
Dia juga menggarisbawahi peningkatan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang melonjak dari 133 juta menjadi 273 juta pada 2024, dengan separuh dari jumlah tersebut merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didanai oleh pemerintah.
Pemerintah, kata Jokowi, juga terus bekerja keras untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berdaya saing, produktif, dan inovatif. Upaya itu dilakukan melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial.
“Bantuan pendidikan terus diberikan untuk masyarakat miskin dan rentan,” tegasnya.
Hal itu dilakukan melalui Program Indonesia Pintar (KIP) yang menjangkau sekitar 20 juta siswa setiap tahunnya. Selain itu, terdapat Program KIP Kuliah dan Bidik Misi untuk mendukung pendidikan bagi 1,5 juta mahasiswa, serta Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah membantu sekitar 45 ribu mahasiswa.