Jokowi Pastikan Pemindahan Ibu Kota Negara Tetap Lanjut

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai NasDem mengatakan isu pemindahan ibu kota negara (IKN) menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan para pimpinan partai politik. Pertemuan yang dilakukan di Istana Negara itu memang membahas lima isu strategis.
Menurut Johnny, presiden bersama para ketua umum dan sekretaris jenderal parpol memastikan rencana pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tetap berjalan meski di tengah situasi pandemik COVID-19.
"Kita menyadari, kita masih dalam tahap pandemik COVID-19. Tantangan ekonomi yang besar tetapi kita tetap perlu memikirkan untuk mempunyai ibu kota negara baru," ujar Johnny dalam keterangan persnya, yang disiarkan langsung di kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (25/8/2021) malam.
1. Pemerintah tidak akan buru-buru pindahkan IKN ke Kalimantan Timur

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan para petinggi partai menilai bahwa ibu kota negara memang perlu dipindahkan karena problematika DKI Jakarta yang begitu kompleks. Tantangan yang dihadapi ibu kota negara saat ini muncul dari berbagai aspek.
Meski begitu, Johnny menegaskan pemerintah tak terburu-buru memindahkan ibu kota negara. Sebab, masih banyak hal yang harus dipersiapkan, salah satunya proses politik.
"Pemindahan ibu kota negara tidak akan berlangsung hari ini, yang pertama yang harus dilakukan adalah persiapan legislasi yang memadai. Untuk itu, proses politik dalam menghasilkan Undang-Undang ibu kota negara yang cocok dan nanti akan dilakukan bersama-sama dengan partai koalisi," jelasnya.
2. Pertemuan tidak bahas soal reshuffle kabinet

Selain itu, Johnny juga menegaskan dalam pertemuan dengan para pimpinan partai politik itu tidak membahas soal isu reshuffle kabinet. Menurutnya, isu yang dibahas yakni soal perkembangan COVID-19, pemulihan ekonomi nasional hingga ibu kota baru.
"Topiknya bukan topik reshuffle kabinet, topiknya bukan pembahasan pelebaran koalisi atau tambahan anggota baru dalam koalisi," kata Johnny.
3. Partai politik yang hadir dalam pertemuan, PAN ikut gabung koalisi

Pertemuan di Istana itu dihadiri oleh tujuh ketua umum dan sekjen partai politik. Di antaranya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketum Nasdem Surya Paloh didampingi Sekjen Johnny Plate, Ketum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Lodewijk Paulus, Ketum PKBMuhaimin Iskandar didampingi Sekjen Hasanuddin Wahid.
Lalu hadir juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto didampingi Ahmad Muzani; ketum PPP Suharso Monoarfa didampingi Sekjen Arwani Thomafi dan Ketum PAN Zulkifli Hasan didampingi Sekjen Eddy Soeparno.