Jokowi Tolak Pembelian Helikopter AW101 Seharga 725 Miliar Rupiah

Beberapa waktu lalu, TNI AU berencana membeli sebuah helikopter yang dikhususkan untuk transportasi Presiden atau pejabat penting lainnya (very very important person). Namun, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa TNI AU tidak akan merealisasikan rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW101 buatan Italia – Inggris ini. Pembatalan rencana ini sebagai bentuk kepatuhan pada keputusan Presiden Joko Widodo yang berstatus sebagai panglima tertinggi TNI.


Lalu, apakah ada alternatif pilihan helikopter lainnya? Apakah mungkin membangun helikopter dari dalam negeri dengan kemampuan yang mumpuni?


Sama seperti helikopter AugustaWestland AW101, Eurocapter EC725 Caracal adalah helikopter tempur yang digunakan di Lebanon, Chad, hingga Afghanistan. Penggunaannya bisa secara fleksibel baik untuk keperluan sipil atau militer karena telah didukung oleh peralatan yang canggih pula. Jika untuk keperluan VVIP, hanya perlu menambahkan apa yang diperlukan seperti sofa dan peralatan penunjang lainnya.
Dari segi harga, keduanya juga lumayan berbeda jauh. Jika satu unit AW101 dihargai 55 juta dollar AS atau sekitar 752 miliar rupiah, helikopter EC725 dihargai 35 juta dollar AS atau sekitar 476 miliar rupiah. Tentu ini bisa menjadi pilihan yang baik karena selain menghemat sekitar 270 miliar rupiah, kita juga mendorong industri pesawat dalam negeri untuk terus berkembang.

Jadi, sudah siapkah kamu untuk berkontribusi “menerbangkan” sayap – sayap garuda ke angkasa?