Kaleidoskop 2024: Berakhirnya Rezim Jokowi Berganti ke Prabowo

- Jokowi mengakhiri masa jabatan setelah dua periode, digantikan oleh Prabowo Subianto.
- Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dengan dukungan Jokowi, namun PDI Perjuangan belum mengakui Gibran sebagai Wakil Presiden.
- Perubahan batas usia calon presiden dan wakil presiden oleh Mahkamah Konstitusi menuai kontroversi, terutama terkait Anwar Usman yang merupakan paman Gibran.
Jakarta, IDN Times - Tahun 2024 akan segera berakhir dalam beberapa hari ke depan. Sepanjang 2024, ada sejumlah peristiwa politik yang terjadi di Indonesia.
Salah satunya, berakhirnya rezim pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo dan berganti ke Prabowo Subianto.
Ya, Jokowi pensiun sebagai Presiden ke-7 RI pada 20 Oktober 2024 setelah memimpin Indonesia selama dua periode atau 10 tahun.
1. Prabowo merupakan capres yang didukung Jokowi

Pada pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden 2024, Prabowo didukung langsung oleh Jokowi. Sebab, calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo adalah Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Jokowi.
Dengan endorsement Jokowi, perolehan suara Prabowo-Gibran melambung tinggi yakni 58,59 persen. Unggul jauh dari pesaingnya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Tapi, kubu Anies dan Ganjar juga tak tinggal diam. Mereka menggugat hasil Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, gugatan kubu Anies dan Ganjar kalah di MK. Pasangan Prabowo-Gibran pun dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2024
Pada pidato pertamanya usai ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo mengajak semua pihak untuk bersatu.
"Apakah bersatu di dalam pemerintahan, di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat," ujar Prabowo.
2. Prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran kemudian dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024. Pelantikan digelar di Gedung MPR RI, Jakarta.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan banyak hal, mulai dari komitmen pemerintahannya ke depan, hingga apresiasi kepada tamu negara yang sudah menyempatkan hadir dalam acara ini.
Di antara komitmen pemerintahan Prabowo yakni mengutamakan kepentingan rakyat, mengentaskan kemiskinan, menyejahterakan rakyat, memberantas korupsi, menghemat penggunaan uang negara, hingga kesiapan menghadapi berbagai tantangan global. Termasuk juga terkait komitmen Indonesia pada Palestina, yang akan terus diperjuangkan hingga merdeka.
Prabowo juga mengajak semua elemen untuk bersatu dan bahu membahu membangun Indonesia, karena tantangan ke depan tidaklah mudah. Ketua Umum Partai Gerindra itu merangkul semua pihak, termasuk rival politiknya pasca-Pilpres 2024.
3. PDIP masih ogah akui Gibran sebagai Wakil Presiden

Meski demikian, PDI Perjuangan nampak belum mau mengakui Gibran sebagai Wakil Presiden. Hal itu karena PDI Perjuangan menganggap Gibran menjadi calon wakil presiden dengan merusak konstitusi.
Ketika itu, Mahkamah Konstitusi yang dipimpin Anwar Usman mengabulkan perubahan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden minimal 35 tahun.
Padahal, sebelumnya batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden 40 tahun. Putusan MK itu dianggap bermasalah, karena Anwar Usman merupakan paman Gibran Rakabuming Raka.
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan Anwar Usman juga dicopot dari jabatan Ketua MK karena putusan batas calon usia capres dan cawapres.
Pemberhentian Anwar Usman tertuang dalam Putusan Nomor 2/MKMK/L11/2023.
DPP PDI Perjuangan juga belum memasang foto Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sementara, PDI Perjuangan masih memasang foto Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin di sekolah partainya, sebagai Presiden dan Wakil Presiden hingga Rabu (4/12/2024).
4. Jawaban Hasto soal foto Gibran

Ketika ditanya alasan di balik belum terpasangnya foto Prabowo-Gibran, Hasto menjawab dengan santai. Ia menegaskan bahwa foto Presiden Prabowo akan segera dipasang.
"Ya nanti kita ganti gambar Pak Prabowo," ujar Hasto.
Menurut Hasto, Sekolah Partai merupakan tempat yang sakral, sehingga keputusan tersebut memerlukan pertimbangan matang. Menurutnya, Sekolah Partai PDI Perjuangan merupakan tempat untuk menggodok idealisme kadernya, agar mampu menjadi pemimpin melalui tahapan yang baik.
"Jadi sekolah partai kan lambang idealisme, komitmen terhadap konstitusi proses kontestasi yang sehat, tanpa campur tangan melalui Mahkamah Konstitusi. Jadi, di tempat ini kami berikan tempat untuk Presiden Prabowo," ucap dia.
Saat ditanya lebih lanjut apakah foto Gibran Rakabuming juga akan dipasang sebagai Wakil Presiden, Hasto menyinggung soal kebenaran.
"Ya, kita menunggu kebenarannya," ucap Hasto.