Kaleidoskop 2024: Sepi OTT di Tahun Terakhir Pimpinan KPK Jilid 5

- Pimpinan KPK 2019-2024 berakhir, melaporkan jumlah OTT terendah sejak 2020
- 36 kali operasi tangkap tangan dilakukan selama 2020-2024, dengan hanya lima kali pada tahun 2024
- Daftar OTT KPK sepanjang 2024 termasuk Bupati Labuhan Batu, Gubernur Kalimantan Selatan, dan Penjabat Wali Kota Pekanbaru
Jakarta, IDN Times - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid kelima resmi mengakhiri masa jabatan periode 2019-2024 melalui proses serah terima jabatan kepada pimpinan KPK yang baru pada Jumat, 20 Desember 2024.
Sebelum meletakkan jabatannya, Pimpinan KPK 2019-2024 sempat melaporkan hasil kerjanya selama lima tahun. Salah satunya terkait operasi tangkap tangan.
Sepanjang 2020-2024, KPK berhasil melakukan 36 kali operasi tangkap tangan. 2024 menjadi tahun dengan jumlah OTT paling sedikit yakni lima kali.
Berikut daftar OTT KPK sepanjang 2024.
1. Korupsi pengadaan barang dan jasa Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga

OTT pertama KPK di Tahun 2024 dialami Bupati Labuhan Batu, Erik Adtrada Ritonga. Ia diduga menerima suap Rp1,7 miliar.
Selain Erik, KPK saat itu juga menetapkan tiga tersangka lainnya yakni Anggota DPRD Rudi Syahputra Ritonga dan Effendy Saputra serta Fazar Syahputra selaku pihak swasta.
2. Pemerasan Pejabat BPPJ Sidoarjo

Masih di Januari 2024, KPK melakukan OTT kedua. Pada Kamis, 25 Januari 2024 ada 11 yang terjarinig operasi senyap, namun hanya satu yang langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Sosok itu adalah Siska Wati selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo saat itu. Ia diduga memotong insentif pegawai BPPD SIdoarjo hingga Rp2,7 miliar.
Kemudian kasus berkembang hingga menyeet Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor dan Kepala BPPD Sidoarjo, Ari Suryono.
3. Gratifikasi di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Setelah dua OTT pertama, KPK vakum melakukan operasi senyap hingga delapan bulan. KPK baru kembali melakukan OTT pada Oktober 2024.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sempat ditetapkan sebagai tersangka. Namun, hal itu dianulir setelah pria yang akrab disapa Paman Birin itu menggugat status tersangkanya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
4. Pemerasan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Merysah

OTT keempat dialami Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Rohidin yang sedang maju kembali dalam Pilkada Bengkulu terjaring operasi senyap tiga hari jelang menjelang pemungutan suara.
KPK menduga Rohidin Mersyah meminta bawahannya mengumpulkan uang untuk modalnya mencalonkan diri pada Pilkada Bengkulu 2024.
5. Korupsi Pj Wali Kota Pekanbaru

OTT Terakhir dialami oleh Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa. Padahal Risnandar baru menjabat sebagai Pj Wali Kota selama enam bulan.
Dalam OTT itu, KPK menyita uang tunai Rp6,82 miliar. Ia diduga memeras anak buahnya dengan modus untuk membayar utang.