Kapolri Ungkap Ada 24 Jaringan KKB Papua, Anggotanya Capai Ribuan

- Teridentifikasi 24 jaringan KKB di Papua dengan total 1.438 anggota dan 361 senjata api.
- KKB tersebar di 14 kabupaten wilayah pegunungan, meningkatkan kerawanan jelang Pilkada 2024.
- Polri siap memberikan perhatian khusus dan pengawalan serta akan membentuk dua polda baru di Papua.
Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan terdapat 24 jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Dari jaringan-jaringan tersebut didapati jumlah anggotanya mencapai total 1.438 orang.
"Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 anggota," kata Listyo Sigit dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
1. Punya 361 senjata api

Ia mengatakan, puluhan jaringan KKB tersebut juga tercatat punya 361 senjata api. Anggota KKB Papua itu tersebar di 14 kabupaten yang berada di wilayah pegunungan
"Mereka memiliki 361 senjata api yang tersebar pada 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan," tutur Listyo Sigit.
2. Masuk daerah rawan tinggi Pilkada 2024

Oleh sebab itu, kata Listyo, daerah yang jadi sarang KKB itu termasuk wilayah dengan kerawanan tinggi gelaran Pilkada 2024. Untuk mengantisipasi kerawanan yang terjadi, Polri dipastikan siap memberikan perhatian dan pengawalan khusus.
"Tentunya memiliki kerawanan yang tinggi khususnya pada saat pilkada nanti sehingga kami memang memberikan perhatian khusus," tuturnya.
3. Kapolri umumkan dua polda baru

Dalam kesempatan itu, Listyo Sigit juga mengumumkan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah menyetujui pembentukan dua polda baru di wilayah daerah otonomi baru (DOB) Papua yakni Papua Tengah dan Papua Barat Daya.
Polri sendiri mengajukan pembentukan empat polda baru untuk DOB di Papua. Namun, pemerintah baru menyetujui dua.
"Polri membentuk empat polda baru untuk mendukung DOB. Saat ini Kemenpan-RB telah menyetujui pembentukan dua polda baru, yaitu di Papua Tengah dan Papua Barat Daya," imbuhnya.