Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Gandeng Kemenkes Awasi Penyelenggaraan Haji 2023

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Itjen Kemeterian Kesehatan (Kemenkes), untuk menyukseskan pengawasan penyelenggaraan ibadah haji 2023 (dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Itjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk menyukseskan pengawasan penyelenggaraan ibadah haji 2023. Kerja sama itu dituangkan dalam penandatangan kerja sama antara Itjen Kemenag dan Itjen Kemenkes pada Kamis (4/5/2023).

Irjen Kemenag, Faisal Ali mengatakan pihaknya sudah melakukan pengawasan secara ketat terkait dengan proses peyelenggaraan ibadah haji. Menurutnya, pengawasan dilakukan sejak proses pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

"Kami tidak hanya mengandalkan kemampuan internal tetapi juga dengan sinergi untuk meningkatkan kualitas kinerja pengawasan," ujar Faisal dalam keterangannya yang diterima IDN Times, Jumat (5/5/2023).

1. Penyelenggaraan haji 2023 sangat berbeda

Jembatan Jemarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut Faisal, penyelenggaraan ibadah haji 2023 sangat berbeda. Sebab, di tahun ini jumlah jemaah haji lanjut usia (usia) sekitar 64 ribu orang.

Jumlah tersebut lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, sinergi antara Itjen Kemenag dan Itjen Kemenkes bertujuan agar penyelenggaraan ibadah haji membuat jemaah semakin nyaman.

"Sinergi ini menjadi awal dua Itjen berkolaborasi untuk kemaslahatan umat," ucap dia.

2. Pengawasan dilakukan untuk menghasilkan penyelenggaraan ibadah haji semakin baik

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Itjen Kemeterian Kesehatan (Kemenkes), untuk menyukseskan pengawasan penyelenggaraan ibadah haji 2023 (dok. Kemenag)

Sementara itu, Irjen Kemenkes, Murti Utama mengatakan, Kemenkes memiliki visi yang sama untuk mengawal akuntabilitas dan kinerja penyelenggaraan ibadah haji.

"Ke depan, kami harapkan hasil dari kerja sama dapat memperbaiki kualitas program dan memberikan beberapa rekomendasi perbaikan. Termasuk di dalamnya rekomendasi terkait layanan kesehatan jemaah haji," kata Murti.

3. Kabupaten Bantaeng jadi daerah daftar tunggu terlama pemberangkatan jemaah haji

Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan merupakan daerah dengan daftar tunggu haji terlama se-Indonesia. Masa tunggu atau antrean hampir 50 tahun.

"Daerah kami juara nasional waiting list atau daftar tunggu terlama di seluruh Indonesia yakni 47 tahun," kata Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin, saat menghadiri manasik haji perdana musim haji 1444 Hijriah, di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Kamis (4/5/2023).

Ilham mengatakan, patut disyukuri pada tahun ini pemberangkatan haji bisa kembali normal dari segi kuota pascapandemik COVID-19. Di samping itu, ada tambahan kuota bagi jemaah lanjut usia. Dia berharap, ke depan kuota haji bisa kembali bertambah, khususnya untuk Bantaeng, sehingga daftar tunggu bisa sedikit terpangkas.

Selain Bupati, Manasik Haji dan Bimbingan Perjalanan Haji Tingkat Kabupaten Bantaeng dihadiri pula oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag Sulsel Ali Yafid, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel Ikbal Ismail, dan Kepala Kantor Kemenag Bantaeng M Ahmad Jailani.

Manasik merupakan pembekalan bagi jemaah haji soal proses dan teknis pelaksanaan haji tahun 2023. Pembekalan mengenai persiapan, saat jemaah haji masih berada di tanah Air, masuk asrama haji, berangkat ke Tanah Suci, proses pelaksanaan ibadah haji, sampai kembali ke Tanah Air.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Satria Permana
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us