Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Tak Mengandung Produk Hewan

Jakarta, IDN Times - Jubir Vaksin COVID- 19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan tidak ada kandungan produk hewan dalam vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. Hal tersebut telah dikonfirmasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas obat Inggris.
"Penting kita ketahui bersama, vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin yang memiliki platform vector virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan seperti yang dikonfirmasikan WHO atau Badan Otoritas Obat Kesehatan Inggris," jelas Nadia dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/3/2021).
Oleh karena itu, ia pun mengimbau masyarakat tidak ragu mengikuti program vaksinasi COVID-19.
"Kami menghimbau tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi," ucapnya.
1. Sebut MUI wajibkan muslim berpartisipasi dalam vaksinasi COVID-19

Nadia menyambut baik keputusan Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan produk vaksin dari AstraZeneca boleh dipergunakan agar segera keluar dari darurat pandemik. Meski, MUI menyatakan produk asal Inggris tersebut haram karena mengandung babi.
"Komitmen pemerintah untuk mewujudkan vaksinasi aman dan halal terus-menerus dilakukan. MUI juga telah menyampaikan bahwa wajib hukumnya seluruh umat muslim di Indonesia partisipasi vaksinasi COVID-19," katanya.
2. Sebanyak 70 negara menggunakan AstraZeneca, termasuk Arab Saudi

Untuk meyakinkan, Nadia mengungkapkan bahwa 70 negara telah menggunakan vaksin AstraZeneca. Beberapa negara di antaranya mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Arab Saudi.
"Vaksin Astrazeneca ini juga telah disetujui lebih dari 70 negara termasuk negara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain Mesir, Aljazair dan Maroko banyak negara Islam menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan," imbuhnya.
3. WHO menjamin keamanan vaksin

Nadia mengatakan WHO dan BPOM menjamin keamanan vaksin COVID-19, baik buatam Sinovac maupun AstraZeneca, untuk digunakan seluruh masyarakat Indonesia. Termasuk, pada masyarakat berusia di atas 60 tahun.
"Vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan. Pemerintah harus menggunakan berbagai macam merk vaksin COVID-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin," kata dia.