Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenko PMK: Beras Bansos yang Dikubur di Depok Sudah Tak Layak

Pemilik tanah, Rudi Samin menunjukan Banpres yang dikubur di tanah miliknya di kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Jakarta, IDN Times - Masyarakat dihebohkan dengan temuan sejumlah karung beras bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang dikubur di Depok, Jawa Barat belum lama ini.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Andie Megantara, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penelusuran pada Senin (1/8/2022) usai temuan tersebut mencuat ke publik.

"Penelusuran ini merupakan tindak lanjut kami sesuai arahan dari Bapak Menko PMK untuk memastikan kejelasan kasus yang ada," ujar Andie dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (2/8/2022).

Berdasarkan laporan dari Polres Metro Depok, beras yang dikubur itu bermerek "Beras Kita".

1. Ada 1 ton beras yang dikubur

Lokasi pemendaman banpres beras yang dilakukan pihak ekspedisi di tanah kosong milik warga di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Dari penulusuran yang dilakukan, kata dia, terdapat 1 ton beras bantuan Presiden yang dikubur. Kemenko PMK menyebut beras tersebut sudah tidak layak konsumsi.

"Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," kata dia.

Andie mengatakan, beras tersebut disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 kg dan 5 kg.

2. Beras bantuan Presiden pada 2020

Banpres beras yang terkubur di tanah kosong milik warga di kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes)

Lebih lanjut, Andie mengatakan, JNE mengakui bahwa beras tersebut merupakan bantuan Presiden (banpres) pada 2020. Sebelum disalurkan, beras tersebut disimpan terlebih dahulu. Namun, ketika dalam perjalanan menuju penyaluran ke KPM, beras itu diketahui sudah tidak layak konsumsi.

"Beras yang ditemukan tersebut kemungkinan berasal dari penyaluran banpres tahap 2 dan 4 tahun 2020. Pada tahun 2020, pemerintah membagikan bantuan Presiden berupa beras 25 kg pada tahap 2 dan 4 untuk 1,9 juta KPM di wilayah Jabotabek," kata dia.

3. JNE disebut sudah salurkan beras ke KPM

Mobil Ekspedisi JNE. (IDN Times/Sunariyah)

Andie mengatakan, rusaknya beras bantuan Presiden itu juga tidak mengganggu proses penyaluran. Menurutnya, JNE juga sudah mengganti beras yang rusak tersebut.

Meski demikian, Andie mengaku Kemenko PMK terus mengawal kasus temuan beras yang dikubur itu hingga tuntas.

"Sampai saat ini juga Tim Kemenko PMK masih terus melakukan klarifikasi antara Polres Metro Depok dengan Kemensos dan JNE," ucapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us