Kemensos Gandeng Kitabisa Kucurkan Rp92 Juta untuk Bocah Hidrosefalus

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini menggandeng situs penggalangan donasi kitabisa.com untuk membantu meringankan biaya pengobatan Raisya (6), yang menderita hidrosefalus di Kelurahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Risma mengatakan perawatan kesehatan Raisya membutuhkan waktu panjang, sehingga perlu menggalang kedermawanan masyarakat.
Risma menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi para dermawan mendapatkan dan mendoakan agar dapat balasan setimpal dari Allah SWT. Mensos juga mengucapkan terima kasih kepada media yang telah menginformasikan kondisi Raisya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman telah memberikan informasi baik melalui media dan media sosial (atas kondisi Raisya). Kami bersama Kitabisa yang selama ini menggalang dana dari para dermawan untuk membantu. Hari ini kita datang membantu Raisya yang menderita hidrosefalus," kata Risma dalam siaran tertulis, Jumat (24/12/2021)
1. Raisya sangat bergantung pada bantuan

Selain Hidrosefalus, anak yang akrab disapa Echa tersebut juga mengidap cerebral palsy (lumpuh otak), epilepsi, peradangan otak, GDD (global development delayed), sekaligus papil atrovi (kebutaan akibat kerusakan syaraf).
Penyakit yang Raisya idap sejak lahir tersebut menyebabkan ia mengalami keterlambatan pertumbuhan. Hal itu menyebabkan aktivitas sehari-hari Raisya sepenuhnya membutuhkan bantuan kursi roda.
Saat ini, Raisya secara rutin menjalani terapi fisik, terapi wicara, terapi okupaksi di RS Fatmawati sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Pada 17 Desember lalu, ia menjalani operasi penyedotan cairan untuk keempat kalinya.
"Memang sangat bergantung pada bantuan orang lain karenanya bantuan berjalan terus," kata Risma.
2. Orangtua Raisya bekerja sebagai ojek daring

Berdasarkan hasil asesmen Tim Pekerja Sosial, orangtua Raisya yang bekerja sebagai ojek daring dan penjual jajanan anak-anak di teras rumah, mengalami kesulitan ekonomi.
Sementara, iuran BPJS Mandiri yang harus dibayar sebesar Rp140 ribu per bulan untuk satu keluarga. Belum ditambah kebutuhan pengobatan Raisya dan kebutuhan sekolah kakak Raisya yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Risma mengatakan Kementerian Sosial akan mengawal status orangtua Raisya ke Dinas Sosial Kota Depok agar terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) guna mendapatkan bantuan Program PKH (Program Keluarga Harapan). Kemensos juga akan membantu advokasi ke Puskesmas setempat guna perpindahan keanggotaan dari BPJS Mandiri ke PBI-JK (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan), serta menghubungkan ke sistem sumber lain seperti bantuan dari BAZNAS.
3. Donasi terkumpul untuk Raisya sebesar Rp92 juta dalam satu minggu

CEO Kitabisa Alfatih Timur menyampaikan, donasi yang terkumpul untuk Raisya sebesar Rp92.926.997 dalam waktu satu minggu.
"Saya ingin menyampaikan amanah masyarakat yang digalang oleh Yayasan RA Peduli (melalui Kitabisa.com) yang akan mendampingi Raisya selama beberapa waktu ke depan untuk pulih. Itu nanti akan kita kawal pencairannya untuk pengobatan, operasional, susu dan lainnya untuk pendampingan selanjutnya," kata Alfatih Timur.
Ia mengatakan platform galang dana dan donasi kitabisa.com di bawah pengawasan Kemensos dan selalu berkoordinasi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Sebelumnya, Mensos Risma bersama Kitabisa mengunjungi anak penyandang disabilitas berat lainnya yakni Agil (8) pengidap Tuberkulosis (TBC) Tulang Belakang dan Paru di Bogor pada 16 Desember 2021 dan Rizky (14) pengidap Kanker Tulang Ganas di Aceh pada 21 Desember 2021.