Kemensos Siap Rehab Napi Teroris Bom Bali Hambali jika Pulang ke RI

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya siap merehabilitasi sosial, apabila teroris Bom Bali 2002, Encep Nurjaman alias Hambali dipulangkan ke Indonesia.
Hal ini merespons wacana pemerintah yang melakukan pembebasan Hambali dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo. Otak teror Bom Bali 2022 di Sari Club dan Paddy's Bar sempat ditangkap di Thailand pada 11 Agustus 2003. Hambali sempat ditahan di Yordania sebelum dipindahkan ke Guantanamo, Kuba.
"Kalau deradikalisasinya berada di BNPT ya, rehabilitasi sosialnya di kami. Tentu pada saat rehabilitasi sosial kami juga didampingi oleh Densus 88 dan juga oleh BNPT. Untuk supaya bisa memonitor, mengevaluasi mereka yang selama ini menjadi bagian dari rehabilitasi sosial,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
1. Sejumlah prosedur harus dilalui

Gus Ipul mengatakan ada sejumlah prosedur yang harus dijalankan mantan narapidana terorisme, saat menjalankan rehabilitasi sosial di Kemensos.
“Ya saya kira itu sama. Jadi yang pulang tidak hanya Pak Hambali ya. Tapi banyak sekali yang kembali tadi seperti disinggung. Nah setiap ada yang kembali itu ada prosedur. Ada tahapan-tahapan yang semuanya itu harus diikuti oleh mereka. Nah, itu yang akan kita ikuti ya prosedur itu,” ujarnya.
2. Sebanyak 400 napi teroris direhabilitasi

Gus Ipul mengatakan Kementerian Sosial telah merehabilitasi lebih dari 400 mantan narapidana teroris (napiter) maupun korban aksi terorisme sejak 2016.
"Nah sampai hari ini lebih dari 400 sudah yang dilakukan pemberdayaan, dan kemudian mereka berusaha dan kembali ke tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
3. Rehabilitasi agar kembali ke masyarakat

Gus Ipul mengatakan proses rehabilitasi napi teroris dilakukan agar para napiter, korban serta keluarga korban bisa kembali ke keluarga dan masyarakat.
"Mudah-mudahan itu nanti juga bisa menjadi semacam keluarga atau manusia yang benar-benar ikut melakukan pencegahan di tengah-tengah masyarakat," katanya.