Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keren, Svadara Warna Indonesia Pukau Ribuan Penonton di Korea

Sanggar tari Svadara Warna Indonesia di Korea/ dok Svadara Warna
Sanggar tari Svadara Warna Indonesia di Korea/ dok Svadara Warna
Intinya sih...
  • Sanggar Tari Svadara Warna Indonesia meraih Bronze Award di Powerful Daegu Festival 2025 di Korea Selatan.
  • Mereka menampilkan karya berjudul Pertunjukan Reog Ponorogo Sasmita Selaras yang memadukan elemen Jathilan, Bujang Ganong, Warok, dan Reyog.
  • Festival tari tahunan ini diikuti oleh 17 grup dari 11 negara dengan persaingan ketat dalam dua format durasi: 10 menit dan 4 menit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sanggar tari Svadara Warna Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih Bronze Award dalam Powerful Daegu Festival 2025, yang berlangsung 9–12 Mei di Kota Daegu, Korea Selatan. Ini menjadi penghargaan kedua setelah pencapaian serupa di tahun 2022.

Sebagai sanggar binaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Svadara menampilkan karya berjudul Pertunjukan Reog Ponorogo Sasmita Selaras yang memadukan elemen Jathilan, Bujang Ganong, Warok, dan Reyog. 

"Tarian ini merupakan bagian dari kesenian Reog Ponorogo yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO," ujar Ketua rombongan, Alfrida, dalam keterangan, Senin (12/5/2025).

1. Pertunjukan memukau ribuan penonton

Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/ dok Svadara
Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/ dok Svadara

Dalam pementasan tersebut, Svadara bekerja sama dengan Sanggar Sardulo Aji Manggolo dari Jakarta Selatan di bawah pimpinan Aji Pangestu, yang turut menghadirkan pelatih koreografi dan pembarong profesional. 

Kolaborasi ini menghasilkan pertunjukan yang memukau dewan juri dan ribuan penonton dari berbagai negara.

2. Festival tahunan diikuti 11 negara

Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/ dok Svadara
Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/ dok Svadara

Festival tari tahunan ini menjadi salah satu ajang bergengsi di Korea Selatan dengan kategori internasional yang tahun ini diikuti oleh 17 grup dari 11 negara, termasuk Taiwan, Jepang, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, China, Uzbekistan, Bulgaria, dan Indonesia.

Dalam kompetisi ini, tiap peserta diwajibkan menampilkan dua format durasi: 10 menit dan 4 menit. Pada hari pertama, peserta tampil dua kali dengan durasi 10 menit. Di hari kedua, Svadara tampil empat kali: satu kali 10 menit dan tiga kali 4 menit.

"Manajemen stamina menjadi tantangan utama. Penari harus tampil maksimal dalam cuaca musim semi yang unik—matahari bersinar terik, tetapi suhu udara tetap rendah, berkisar antara 12 derajat celcius hingga 19 derajat celciuspada tanggal 10 sampai 11 Mei. Adaptasi fisik dan pengaturan energi menjadi kunci utama kelancaran penampilan di atas panggung," ujarnya 

3. Paguyuban Bumi Reyog memberikan dukungan

Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/dok Svadara
Sanggar tari Svadara Warna Indonesia/dok Svadara

Alfrida menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diterima selama di Korea. Dia menerangkan mereka sangat dibantu oleh Paguyuban Bumi Reog di Daegu yang meminjamkan properti dadak merak dan menyambut seperti keluarga, serta menyebarkan informasi kepada WNI yang bekerja di Daegu untuk memberikan semangat. 

"Suasana kekeluargaan itu sangat kami rasakan. Di sini, kami benar-benar merasa punya banyak suporter.” ucapnya 

4. Mengenalkan budaya Indonesia

Ilustrasi reog Ponorogo (instagram.com/pesona.indonesia)
Ilustrasi reog Ponorogo (instagram.com/pesona.indonesia)

Ketua Paguyuban Bumi Reog Daegu, Imam Choirul, menambahkan, Svadara datang membawa semangat luar biasa. Paguyuban merasa terpanggil untuk membantu karena ini bagian dari misi budaya di perantauan, mengenalkan Reyog dan merawat rasa cinta tanah air 

Dukungan juga datang dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, yang turut membantu kelancaran keikutsertaan Indonesia di ajang ini, serta memberikan apresiasi atas upaya promosi budaya yang dilakukan oleh para peserta.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us