Kesan Utama Publik ke Anies dan Ganjar: Capres Kadrun, Mirip Jokowi

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Lingkaran Suara Publik (LSP) menggelar riset mengenai persepsi masyarakat terhadap kondisi nasional terkait ekonomi dan politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Berdasarkan hasil survei, LSP mendapati kesan utama publik terhadap sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon presiden pada 2024 mendatang, di antaranya terhadap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Seperti apa kesannya?
1. Kesan utama publik kepada Anies: capres kadrun, cerdas, dan pandai bicara

Direktur Eksekutif LSP Indra Nuryadin menuturkan, kesan utama publik terhadap Anies Baswedan, yakni publik menilai Gubernur DKI Jakarta itu sebagai kepala daerah yang sukses. Kemudian Anies juga dikenal sebagai capres kadrun, cerdas, pandai bicara, hingga ramah.
"Ketika disebutkan namanya, kesan utama apa yang ibu atau bapak dapatkan dari Anies, yaitu Gubernur DKI Jakarta yang dianggap sukses; capres yang didukung oleh pendukung Prabowo dulu yang diberi label kadrun oleh para pendukung Jokowi (cebong); Anies juga berkesan cerdas; pandai bicara; dan ramah," kata Indra dalam konferensi pers rilis survei yang digelar secara daring, Sabtu (15/10/2022).
2. Kesan publik ke Ganjar, identik kader PDIP yang loyal dan mirip Jokowi

Adapun kesan publik terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Indra mengatakan, Ganjar dikenal sebagai kader PDIP yang loyal, pegiat medsos, dan dimiripkan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Ganjar berkesan dibenak publik, yaitu sebagai gubernur Jateng yang bagus; kader PDIP yang loyal yang selalu manut kepada arahan ketum PDIP terkait pencapresan; identik dengan medsos karena sering dijadikan alat sosialisasi terkait kegiatannya sebagai kepala daerah atau aktivitasnya secara pribadi; salah satu capres yang didukung oleh pemilih Jokowi dulu yang diberi label cebong; dan dianggap oleh pemilihnya mirip-mirip atau setidaknya identik seperti Jokowi," tutur Indra.
3. Survei digelar 1 hingga 10 Oktober 2022

Lebih lanjut Indra menuturkan, survei tersebut digelar pada 1 hingga 10 Oktober 2022. Dengan sebaran sebanyak 1.230 sampel di 34 provinsi di Indonesia.
"Margin of error dan tingkat kepercayaan survei ini kurang lebih 2,8 persen dan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dalam wawancara secara langsung dengan bantuan kuesioner. Kriteria sampelnya usia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah," imbuh dia.