Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KontraS: Muchdi Purwopranjono Bukan Satu-satunya Aktor Pembunuh Munir

Mahasiswa mengikuti aksi refleksi 17 tahun kematian Munir di depan Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/9/2021). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini akun hacker Bjorka melalui tulisannya yang berjudul "Who Killed Munir?" mengungkap Muchdi Purwopranjono sebagai dalang dalam kasus pembunuhan Munir. Tulisan tersebut dibagikan Bjorka melalui Telegram dan menjadi trending topic di twitter.

Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidiyanti mengungkapkan, sesungguhnya informasi yang disampaikan akun hacker Bjorka tersebut bukanlah hal yang baru. 

"Kami meyakini Muchdi PR memang memiliki keterlibatan dalam kasus ini makanya kami bisa upayakan Muchdi saat itu sampai ke pengadilan, namun Muchdi bukanlah satu-satunya aktor," ujarnya pada IDN Times di kantor KontraS, Senin (12/9/2022).

1. Presiden minta selidiki lima orang termasuk Kepala BIN

Presiden Joko “Jokowi” Widodo (dok. YouTube Info BMKG).

Berdasarkan laporan akhir Tim Pencari Fakta (TPF), dalam rekomendasinya meminta kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk membentuk tim investigasi independen dan memerintahkan Kapolri melakukan penyelidikan mendalam terhadap 5 orang termasuk di antaranya kepala BIN. 

"Terkait kemungkinan peran mereka dan pemufakatan jahat terhadap Munir. Dalam alur ini tidak mungkin serta merta Polycarpus berikan racun, ini yang tidak terbuka dan selalu terjadi dalam kasus pelanggaran HAM berat," katanya.

2. Aktor intelektual pembunuhan Munir belum terungkap

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Akan tetapi, rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti sebagaimana mestinya dan hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir dengan mengungkap serta mengadili aktor intelektualnya.

"Jokowi sudah memerintahkan untuk mencari dokumen TPF tetapi sampai sekarang tidak ada perkembangan, dokumen TPF bisa jadi pertimbangan untuk dilakukan peninjauan kembali, dibuka apakah sudah memenuhi atau ada kekurangan itu yang kasusnya bisa dibuka lagi," imbuhnya.

"Yang perlu diungkap apa alasan negara sampai bunuh orang, kalau kesal karena terlalu vokal urusan HAM itu tidak  bisa dibenarkan, karena berangkat dari berbagai laporan yang diterim ke kontras atas kasus pelanggaran HAM," katanya.

3. Partai Berkarya tegaskan isu Munir terkait partai

Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprajono (di tengah) (ANTARA FOTO)

Sekjen Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menegaskan bahwa isu tewasnya aktivis HAM Munir Said Thalib tak berhubungan dengan Partai Berkarya. Ketum Muchdi PR, kata Andi, tak pernah membawa kasus ini ke dalam internal partai karena telah selesai sebelum Berkarya dibentuk.

“Kami ingatkan bahwa isu ini tidak ada hubungannya dengan Partai Berkarya, dan ketum juga tidak pernah membawa isu ini ke partai karena kasusnya sudah lama dan selesai sebelum Partai Berkarya lahir di 2016,” ujar Andi.

Selain itu, Andi juga meminta publik untuk menyerahkan penyelesaian kasus Munir kepada negara.

“Kita serahkan ke negara saja. Kan sudah lama kasusnya dan yang terkait sudah menjalani proses hukum,” ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us