KRI Brawijaya-320 Buatan Italia akan Tiba di Indonesia September 2025

- TNI AL beli kapal patroli lepas pantai karena kebutuhan yang mendesak, dengan spesifikasi panjang 143 m dan lebar 16,5 m.
- Pemberian nama kapal terinspirasi dari raja-raja Nusantara, sebagai harapan agar kapal-kapal tersebut kelak menjadi legenda baru yang berkontribusi besar bagi kejayaan bangsa.
- Kekuatan TNI AL sepanjang 2024 mencapai 165 kapal perang, dengan adanya tambahan enam kapal baru, maka kekuatan armada TNI AL sudah mencakup 165 kapal perang.
Jakarta, IDN Times - Kapal patroli lepas pantai kelas Multipurpose Combat Ships yang kali pertama dibeli Indonesia dari galangan kapal Italia dijadwalkan tiba di tanah air pada September 2025. Kapal itu diberi nama KRI Brawijaya-320.
Sementara, kapal kedua yang diberi nama KRI Prabu Siliwangi-321 akan tiba di Indonesia pada Desember 2025. Galangan kapal Ficantieri Muggiano, menyebut kedua kapal itu akan diawaki personel TNI AL dan Angkatan Laut Italia selama perjalanan berlayar dari Italia hingga ke Indonesia.
Kapal perang PPA memiliki spesifikasi panjang 143 m dan lebar 16,5 m, bobot perpindahan 6.250 ton (Full Load), kecepatan maksimum lebih dari 30 knot, dan daya jelajah 5.000 Nautical Mile. Kapal dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface-to-Air Missile/SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.
Sistem rudal SAM Aster 15 dapat dipasang pada berbagai jenis kapal perang, seperti fregat, kapal perusak, maupun kapal induk.
1. TNI AL beli kapal patroli lepas pantai karena kebutuhan yang mendesak

Sementara, dua kapal MPCS dalam konfigurasi Light Plus dibeli Indonesia menyusul permintaan mendesak untuk melengkapi kekuatan tempur TNI AL. Pengadaan kapal ini juga diiringi dengan paket ofset yang komprehensif, di antaranya mencakup konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang, peningkatan fisik galangan kapal, pelatihan kelas di Italia selama enam bulan.
TNI AL juga akan mendapatkan pengembangan lewat jalur pelatihan di Universitas Pertahanan.
2. Pemberian nama kapal terinspirasi dari raja-raja Nusantara

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali mengatakan pemberian nama bagi dua kapal itu terinspirasi dari raja-raja Nusantara. Harapannya, kata Ali, agar kapal-kapal tersebut kelak menjadi legenda baru yang berkontribusi besar bagi kejayaan bangsa.
"Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan teknologi terkini dan sistem persenjataan modern. Saya yakin kapal-kapal ini akan berhasil menyelesaikan setiap misi yang diberikan kepada mereka," ujar Ali pada akhir Januari 2025 lalu.
Ali ketika itu mendatangi langsung galangan kapal Ficantieri Muggiano di Italia. Kerja sama itu, kata Ali, mencerminkan keseriusan Kementerian Pertahanan dalam meningkatkan kemampuan tempur AL Indonesia. Dengan begitu, mereka bakal mampu menghadapi tantangan di perairan nasional dan regional secara lebih efektif.
3. Kekuatan TNI AL sepanjang 2024 mencapai 165 kapal perang

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali pernah mengatakan pihaknya terus menambahkan alutsista sepanjang 2024. Ada sekitar enam kapal baru yang digunakan untuk memperkuat TNI AL.
"Sepanjang tahun 2024, TNI AL juga telah diperkuat dengan hadirnya jajaran alutsista baru," ujar Ali pada 4 Januari 2025 lalu di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur.
Kapal-kapal baru tersebut terdiri dari dua unit KAL 28 meter yaitu KAL Hinako dan KAL Sembulungan. Lalu, ada pula dua unit PC 40 meter, yaitu KRI Butana-878 dan KRI Selar-879, serta dua unit PC 60 meter, yaitu KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-lumba-881. Dengan adanya tambahan enam kapal baru ini, maka kekuatan armada TNI AL sudah mencakup 165 kapal perang.