LBH Padjajaran Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Dokter Kandungan

- LBH Padjajaran membuka posko aduan untuk korban dokter kandungan MSF yang melecehkan pasien saat USG, dengan komitmen mengawal kasus hingga inkrah.
- Korban diizinkan melapor ke Polres Garut atau akun instagram @lbh.padjajaran, dengan jaminan kerahasiaan identitas dan pendampingan proses hukum.
- Dokter I diduga sering melecehkan pasiennya dan ada rekaman CCTV yang menunjukkan tindakannya saat pemeriksaan USG, membuat korban merasa trauma.
Jakarta, IDN Times - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padjajaran membuka posko aduan untuk korban dokter kandungan di Garut berinisial MSF alias dokter I. Posko ini dibuka usai aksi dokter tersebut saat melecehkan pasien viral saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) di media sosial.
Ketua LBH Padjajaran, Tomi Mulyana, menyatakan pihaknya akan mengawal kasus ini inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap.
"Nah, sekarang dari kami ini membuka posko pengaduan dari viralnya kasus tersebut. Sampai kapan? Sampai kasus ini inkrah, sampai memiliki kekuatan hukum yang tetap," kata dia kepada IDN Times, Rabu (16/4/2025).
1. Jumlah korban bisa saja bertambah

Saat ini, menurutnya, sudah ada dua korban yang melapor ke Polres Garut dan jumlahnya bisa saja bertambah. Tomi membuka pintu kepada korban untuk melapor melalui akun instagram @lbh.padjajaran atau mendatangi posko secara langsung di kawasan Otista Komplek Intan Regency Blok B1 RT 01 RW 08, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.
"Jadi, memang kami ini memiliki kewajiban untuk mendampingi para pencari keadilan. Para pencari keadilan di sini siapa? Salah satunya adalah tadi masyarakat yang diduga jadi korban dari pelecehan seksual, dilakukan oleh si oknum dokter tersebut," kata dia.
2. Jamin kerahasiaan identitas korban

Dia menekankan pentingnya jaminan kerahasiaan identitas korban karena kasus ini bersifat asusila dan korban mengalami trauma. Banyak korban merasa takut dan malu untuk melapor. Karena itu, LBH juga secara proaktif menyebarkan informasi para korban tidak perlu takut melapor, karena identitasnya dijamin aman.
"Nanti, akan terus ke SPKT dulu, kami dampingi. Kemudian, nanti pada saat diwawancara ataupun di BAP, kami dampingi juga. Pada saat itu, sampai nanti ketika dihadirkan dalam proses persidangan, kami juga dampingi. Kemudian, kami kawal juga ketika nanti putusannya tidak sesuai dengan harapan dari para korban ini. Kami bisa mendorong seperti itu," kata dia.
3. Berkoordinasi dengan dinas terkait jika ada yang butuh bantuan hukum

Tomi mengatakan LBH Padjajaran juga berkoordinasi dengan dinas terkait dalam menangani korban dugaan pelecehan oleh dokter kandungan yang kini viral.
Meski memang sejauh ini belum ada korban yang melakukan pengaduan langsung ke posko, tetapi LBH dengan tangan terbuka juga berkoodinasi dengan dinas terkait jika ada yang memerlukan bantuan hukum.
4. Korban mengaku area dada dan paha disentuh

Seorang sumber, kepada IDN Times mengungkapkan kasus ini. Dokter I yang berpraktik di klinik swasta diduga kerap melecehkan pasiennya dengan modus meraba area tubuh korban.
Bahkan, ada rekaman CCTV yang tersebar saat dia melakukan aksinya. Di situ tampak pelaku tengah melakukan tindakan USG kepada pasien ibu hamil. Sumber itu mengatakan, dokter tersebut melakukan pelecehan seksual saat proses pemeriksaan kehamilan di ruang periksa.
Salah satu korban, A (bukan nama sebenarnya) mengaku mengalami kejadian serupa, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi. Dia mengatakan, pelecehan terjadi pada kali ketiga dia melakukan USG.
"Kalau pun ada kaitannya dengan indikasi kandungan saya, kenapa si dokter itu tidak permisi dulu," kata dia, kepada IDN Times, Senin (14/4/2025).
Dia sempat berkonsultasi dengan bidan usai pemeriksaan karena merasa mendapat tindakan janggal.Tak hanya memegang area intim atasnya, Dokter I juga sempat mengelus bagian tubuh lainnya.
"Saya stres. Tapi, kata bidan saya jangan stres, kasihan bayinya nanti ASI-nya seret. 'Jangan mikirin dokter itu, nanti juga kebongkar katanya. Sudah banyak kok korbannya.' Itu kata bidan saya dulu," kata dia.