Masuk Fase Genting, Begini Kondisi Keterisian Isolasi dan ICU di DKI

Kadinkes DKI sebut BOR naik signifikan

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta naik signifikan.

Widyastuti mengungkapkan keterisian tempat tidur isolasi dan ruang ICU di Jakarta menyentuh angka 70 persen.

"BOR kita juga naik signifikan per 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752, atau sudah menyentuh 78 persen hanya dalam dua minggu ,dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71 persen," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: 25 Kelurahan di Jakarta dengan Lonjakan Kasus COVID-19 Tertinggi

1. Sebanyak 25 persen pasien berasal dari luar DKI

Masuk Fase Genting, Begini Kondisi Keterisian Isolasi dan ICU di DKIIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Widyastuti mengungkapkan dari 78 persen keterisian tempat tidur tersebut, ada 25 persen pasien yang berasal dari luar Jakarta. Hal ini menunjukkan banyak pasien dari luar wilayah Ibu Kota yang mendapat perawatan COVID-19 di DKI.

"Dari 78 persen keterisian tempat tidur tersebut, 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta dan komitmen kami tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, tetapi ini menjadi peringatan bahwa virusnya tak mengenal batas wilayah,” ujarnya.

2. Tambah fasilitas isolasi dan tracer

Masuk Fase Genting, Begini Kondisi Keterisian Isolasi dan ICU di DKIKepala dinas kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Widyastuti mengatakan DKI Jakarta terus mengantisipasi penambahan kasus dengan turut menambah jumlah tempat tidur dan ICU perawatan COVID-19, dengan cara menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah BOR.

"Di mana kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan pusat dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan, yang nantinya akan digunakan sebagai fasilitas tambahan bila Wisma Atlet mengalami lonjakan orang yang harus ditangani,” kata dia.

Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menambah tracer atau petugas yang akan melakukan pelacakan. Para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini kasus.

3. Anies sebut Jakarta akan masuk ke fase genting

Masuk Fase Genting, Begini Kondisi Keterisian Isolasi dan ICU di DKIGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi inspektur Apel Patroli Skala Besar Gabungan pada Minggu (13/6/2021) malam (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Gubernur DKI Provinsi Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini Jakarta perlu perhatian ekstra. Bila kondisi tak terkendali, Ibu Kota akan masuk dalam fase genting, dan jika itu terjadi maka langkah darurat akan diberlakukan.

"Jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu. Kita inginkan peristiwa itu tak berulang. Untuk itu, maka dua unsur harus kerja bersama. Unsur rakyat warga dengan pemerintah dan penegak hukum, harus kolaborasi, masyarakat menjalankan 3M dan kita (di pemerintahan) semua laksanakan 3T,” ujar Anies.

4. DKI perpanjang PPKM Mikro hingga 28 Juni

Masuk Fase Genting, Begini Kondisi Keterisian Isolasi dan ICU di DKIGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi inspektur Apel Patroli Skala Besar Gabungan pada Minggu (13/6/2021) malam (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Melihat kondisi genting ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya memilih memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, kondisi pandemik di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, karena peningkatan terjadi terus-menerus dan signifikan, terutama pasca-libur Lebaran.

Pada 31 Mei 2021, kasus aktif di Jakarta sudah menunjukkan angka 10.658 dengan positivity rate 7,6 persen dari hasil tes PCR.

"Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021 kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus. Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,9 persen,” kata Widyastuti.

Baca Juga: Varian COVID-19 Delta Ancam Jakarta, Pemprov DKI Perpanjang PPKM

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya