Libatkan 1.876 Personel, Operasi Damai Cartenz Pakai 3 Cara Humanis

Jakarta, IDN Times - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan, Operasi Damai Cartenz yang menggantikan Satgas Nemangkawi akan melibatkan 1.876 personel gabungan. Damai Cartenz nantinya akan mengutamakan cara-cara soft approach dan humanis.
Hal tersebut dilakukan demi mengurangi jatuhnya korban dan menghilangkan citra buruk kepolisian di mata masyarakat.
“Secara keseluruhan ada 1.876, dari Mabes BKO (tim perbantuan) 1.196 dan dari Polda Papua 528 personel, ditambah TNI 100 personel dan satu dari Kodam. Semoga kolaborasi ini bisa bahu-membahu melakukan pendekatan yang soft dan humanis,” ujar Fakhiri dalam siaran pers, Rabu (19/1/2022).
1. Damai Crtenz akan mengurangi penyerangan terhadap KKB

Fakhiri juga menginstruksikan agar jajarannya tidak lagi melakukan penyerangan terlebih dulu kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia meminta jajarannya untuk lebih banyak bersikap bertahan.
“Jadi kita mengurangi kegiatan ofensif yang berbau berhadapan langsung (dengan KKB). Kita lebih ke defensif, perkuatan yang dilibatkan kepada kami, kami dorong ke masing-masing wilayah yang kami tandai bahwa masih sering terjadi kekerasan bersenjata,” ujar dia.
2. Damai Cartenz menghindari kontak tembak

Personel Damai Cartenz juga diperintahkan untuk menahan diri untuk membalas serangan KKB. Menurut Fakhiri kontak tembak nantinya akan terjadi dan itu akan menimbulkan lebih banyak sisi negatif.
“Karena yang berseberangan akan memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan pemerintah. Sehingga kami meminta dia (Damai Cartenz) untuk defensif bukan ofensif,” ujar dia.
3. Damai Cartenz memiliki visi membawa pulang anggota KKB ke pangkuan NKRI

Namun demikian, personel Damai Cartenz tidak boleh mengurangi kesiapsiagaan. Mengingat, operasi ini memiliki risiko yang patut diperhitungkan.
Fakhiri menegaskan, operasi ini memiliki visi untuk mengembalikan anggota KKB ke pangkuan Ibu Pertiwi.
“Yang paling penting bagi kami, kami akan mengajak mereka (KKB) supaya mau keluar dan bisa kembali ke bagian masyarakat normal,” ujar dia.